NETTI NATARIDA MARPAUNG

WELLCOME TO MY BLOG..

I'M A DREAMER, AND I WANNA MAKE MY DREAMS COME TRUE.

Senin, 24 Oktober 2011

== D I L E M A ==


(Cerpen)


Dari tadi pagi, sejak bangun Tari masih saja berbaring di peraduannya, di tempat tidur yang selalu dialasinya dengan sprei bermotif bunga warna merah, yaa...merah yang selalu jadi warna pilihannya.
Dibacanya berulang-ulang sms yang ada dalam inbox hapenya,

"Lu jgn gtu, kpn gw pcran sm lu, biar tau lu pikiran n mataku jg msh aktif, gw jg pny pcr, jd jgn bnyk bkn cerita, tau diri dikit."

Yah sms ini, sms yang sudah menghuni inbox hapenya selama setengah tahun ini, tak ada sedikitpun niatan Tari untuk menghapusnya, biarlah....tunggu sipengirim sms tersebut saja yang minta baru aku mau menghapusnya, batin Tari.

Sesaat kemudian jari jemari Tari dengan lincah memainkan tombol-tombol keypad hapenya, dibukanya fitur galery dan digesernya cursor untuk mencari sesuatu di file galerynya. Yup..ini dia, ditekannya tombol ok untuk memutar rekaman itu, lalu suara seseorang pun terdengar seketika menyanyikan lagu itu,

"Nang gok hata hata i, ro tu sipareonki, sai hujalahi..sai hujalahi do ho ito..
Ai holan ho, dirohangki
Ai holan ho, dinipiki
dang muba dang mose, dang muba dang mose sai hot do ho dirohangki."
(artinya: Walaupun banyak omongan tentang mu, namun kau akan selalu kucari dan kucari, karena engkau ada di hatiku, kau ada dalam mimpiku, takkan pernah berubah kau selalu di hatiku.)

Akh..bodohnya aku selama ini, ternyata lagu itu bukanlah untukku, akh..mengapa rasa itu ada dan hadir dalam hatiku, rasa yang tiba-tiba muncul saat kau berkata "IYAAA.." dengan nada yang sangat lembut, yang sebelumnya kau dengan sikap cuek dan kasar, yah..satu kata itu ternyata bisa membiusku, mampu meluluhkan hatiku, batin Tari.

Gadis yang juga super cuek ini sebelumnya tidak suka dengan sikap kasar dari lelaki yang sering membuatnya kesal, sejak dia mengenalnya sebagai karyawan papanya dulu, tapi entah kenapa hanya dengan kata lembut "IYA" nya si cowok ini bisa membuat Tari seketika hilang ingatan, Tari tidak lagi mengingat tingkah urakan si cowok yang sering membuatnya kesal.

Akh..kini yang ada dalam pikiran Tari hanya dia, dia, dan dia terus, sampai-sampai Tari yang super cuek stadium 4 dan selalu jual mahal pada setiap lelaki tak kuasa untuk memendam isi hatinya, Tari memberanikan diri untuk mengatakan pada lelaki itu kalau dia mencintainya. Dan selama sicowok tersebut jadi karyawan papanya, sebagai pemain keybord di cafe milik papanya, tak pernah sekalipun Tari melihat dia menyanyi sendiri, tapi anehnya setelah Tari mengatakan kalau ia suka padanya, kemudian cowok itu dengan beraninya naik ke panggung dan menyanyikan lagu itu, yah lagu yang dengan sigap Tari rekam di memori hapenya.

Akh..namun semua itu telah berakhir. Berakhir setelah sms itu terkirim, sms yang telah membuat hati Tari hancur berkeping-keping.
Hmm..kenapa sih harus seperti itu, apa sih salahku, dosakah jika rasa itu hadir dalam hatiku, dan jika kamu tidak suka, tidak adakah cara lain yang lebih bersahabat untuk menolakku, mengapa Kau berikan aku rasa itu ya Tuhan?
Air mata Tari tak terbendung lagi mengingat semua itu.
***
Hari-hari berlalu menyisakan rasa yang tak pernah mati dalam hati Tari, yah..lelaki yang telah menyakiti hati Tari itupun menghilang entah kemana, namun Tari adalah sosok gadis yang tak gampang menyerah dan selalu optimist dengan kehidupannya.

Dan kemudian seorang pria lain muncul dalam kehidupannya, seorang pria yang sangat jauh berbeda dengan latar belakang dan karakter dari lelaki yang dicintainya, pendidikan, kemapanan, titel maupun penampilan dan sikapnya.
Dengan sikap intelektual yang tinggi sebagai seorang yang terpelajar, pria itu berusaha mendekatinya.

"Ayolah Tari, loe mau cari yang gimana sih, loe itu dah beruntung banget dapat cowok kayak dia, dia ganteng, mapan, dan punya status (titel) lagi, gak ada apa-apanya jika dibandingin sama si cowok brengsek yang loe cintai mati-matian itu," ceramah teman-temannya panjang lebar.

Hmm..iya juga sih, buat apa aku mikirin orang yang tak pernah mikirin aku, batin Tari. Dan pertanyaan itupun akhirnya terucap, pertanyaan yang menjadi momok yang menakutkan buat Tari, pertanyaan yang menguras habis daya pikir Tari untuk menjawabnya,

"Tari, mau kan kamu menikah denganku?"

Bagai disambar petir di siang bolong Tari kaget mendengarnya, Tari tak menyangka secepat itu pria itu menanyakannya.

"Apalagi sih Tari yang kau pikirkan, ingat usiamu Ri, elo tuh bukan ABG lagi, Richard itu bukan orang sembarangan, elo bisa langsung menyandang gelar nyonya terhormat kalau menikah dengannya, daripada lo menikah sama anak malam yang tak jelas batang idungnya itu." papar Lani sobat karibnya itu.

Lani adalah sohib kentalnya yang selalu jadi tempat curahan hatinya.

"Tapi aku ga bisa mencintai dia Lan, yang ada dihatiku hanya dia dan dia terus."
"Akh persetan loe dengan cinta, mank lo bisa makan tuh cinta, dia aja ga pernah mikirin loe, gimana sich loe, waras dikit napa?" umpat Lani seraya monyongin bibirnya.

Tuhan...benarkah dia jodoh yang Kau persiapkan untukku, jika ia, mengapa tak ada rasa itu dalam hatiku? Bisakah nanti aku mencintai dia?
Lalu bagaimana dengan rasa cinta yang tak bisa mati dalam hatiku, apakah rasa itu harus terkubur dalam nantinya?

Akh andai kau datang dan memintaku tuk kembali padamu, tak akan dua kali aku berpikir untuk berkata "iya", adakah mungkin kau kan datang untuk menjemputku? Aku pasti akan sangat bahagia walau kau tak sehebat Richard, tapi bagiku kaulah yang terindah.

Tak terasa jam di meja kamar Tari sudah jam 1.00 siang, hufft..dari tadi pagi belum bergerak sama sekali, lapaaarrr.....
Segera ditutupnya lembar diary kesayangannya.
"Tuhan..aku masih percaya dengan keajaibanMU," doanya dalam hati.


Camra, 2011




 (Cerpen ini saya buat untuk tugas Ilmu Budaya Dasar dengan tema Manusia dan Keindahan)

"ADUUUUUHH....RUHUT LAGI...RUHUT LAGI"

Bicara soal politik,
bagiku itu sangat menarik,
'bak menyaksikan akrobatik,
ketika adegan jungkir balik,
awas jangan sampai terbalik,
bisa-bisa traumatik...
Ckckckck...emang dasar ye politik..

"Ampun dijeee... Ruhut lagi... Ruhut lagi, lagi-lagi si Poltak mencla-mencle ini berkicau lagi, ceplas-ceplos lagi, dasar wong Batak koe, edaaan..." komentar seorang teman saat menyaksikan siaran berita di televisi.
"Ups...apa?...wong Batak edan?" tak bisa dipungkiri darah Batakku mendidih juga mendengarnya. Begitu ada Ruhut selalu dikaitkan dengan Batak, hanya seorang Ruhut Sitompul yang berbicara "bangsat" di sidang DPR, segenap orang Batak kena getahnya.

Melalui notes ini, saya sebagai Boru (putri) Batak protes atas image yang selalu anda kaitkan antara sikap arogan dari Ruhut Sitompul dengan Bangsa Batak yang besar, yang tetap menjunjung tinggi etika, kasih dan adat istiadat Batak yang luhur dan mulia. Adat istiadat Batak tidak pernah mengajarkan sikap arogansi, tidak pernah menghalalkan ke-tidaksantun-an berbicara dan juga tidak pernah mengizinkan sikap tidak menghormati yang lebih tua.

Kepada seluruh pembaca notes saya yang bukan suku Batak, STOP mengaitkan sikap Ruhut Sitompul alias siPoltak ini dengan nama besar BATAK.

Kepada bang Ruhut Sitompul, bisa sajakan melalui facebook ini apa yang menjadi pesan dan harapan pribadi saya sampai ke anda? Pernahkah anda berpikir ada tanggung jawab moril atas marga "Sitompul" yang melekat dibelakang nama anda? Bukankah marga "Sitompul" yang anda cantumkan itu menyatakan kalau anda adalah seorang raja keturunan Sitompul? Lantas sampai dimanakah kualiatas ke-RAJA-an anda?
Memang anda bergelut di kancah politik yang bisa saja anda katakan tidak merugikan tanah Batak, tapi secara moril, tidakkah anda sadari bahwa karena anda Bangsa Batak dicela, dijugde dengan istilah-istilah yang buruk?
Andai saja anda bersedia mencopot marga yang melekat dibelakang nama anda itu, mungkin saya dan segenap bangsa Batak tidak akan protes dengan apapun yang anda lakukan, terserah anda mau berbicara apa, yang jelas orang tidak lagi mengaitkan anda dengan saya, dengan Sitompul, dengan Batak pada umumnya.

Dan kepada segenap Bangsa Batak yang risih dengan sikap Sitompul yang satu ini, mohon untuk tidak mengikuti cara dan sikap yang tidak terpuji dari dia dalam menyatakan sikap protes anda. Terlebih kepada teman-teman yang bergabung dalam grup BATAK TOLAK RUHUT SITOMPUL, ada banyak komentar yang berlebihan saya baca di dinding grup itu. Adalah tidak guna sahabatku jika kita berkomentar yang berlebihan apalagi sampai balas menghujat. Tidakkah kita sadari bahwa kita telah terjebak ke dalam dosa karena dia? Kita boleh mengkritik tanpa menghujat, seperti saya juga yang turut mengkritisi sikap dan perilaku dia. Karena jika kita balik menghujat berarti kita telah sama seperti dia. Bukankah agama kita mengajarkan kasih? Dan juga adat istiadat bangsa kita yang sangat menjunjung tinggi etika dan sopan santun. Mari...kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita memang benar-benar Anak ni Raja dan Boru ni Raja, melalui sikap dan perilaku kita agar dunia bisa menilai bahwa Bangsa Batak itu adalah bangsa yang bermartabat.

Notes ini adalah bentuk protes dan kritikan saya atas ketidaksukaan saya terhadap sikap dan perilaku bang Ruhut Sitompul yang saya saksikan sering bersikap arogan di televisi.
Bagaimana dengan anda??

CamRa, 26 05 11
Jenet Marpaung

@> ULOS HELA <@

 
oleh Jecqlien Netty Marpaung pada 05 April 2011 jam 14:14
Kita pasti sudah tahu dan sering melihat dalam pesta-pesta perkawinan ULOS HELA itu, yaitu ulos yang diberikan orang tua perempuan (parboru) kepada menantunya (helanya).
Namun banyak diantara kita yang tidak tahu apa sebenarnya makna dari ULOS HELA itu, kita hanya tahu itulah prosesi adat istiadat Batak dalam pelaksanaan adat perkawinan.

Disinilah kita bisa lihat salah satu contoh bahwa nenek moyang kita (ompunta sijolojolo tubu) telah memiliki pemikiran yang maju dan berhasil menuangkan pemikiran mereka dengan berbagai tanda simbolyk melalui benda-benda alamiah pada umumnya.

Kenapa harus ULOS yang diberikan orang tua perempuan? Bukankah masih banyak barang lain yang lebih mahal, emas misalnya?

Nah, disini saya coba mengkaji apa sebenarnya makna dari pemberian ULOS itu. Mohon maaf jika kajian saya bertentangan dengan makna sebenar-benarnya dari ULOS HELA itu. Karena ini adalah pemikiran saya semata.

Ulos yang dalam terjemahan bahasa Indonesianya adalah SELIMUT berfungsi untuk menghangatkan badan kita, sebagai alat untuk menjaga dan merawat tubuh kita dari segala sesuatu yang tidak kita inginkan (masuk angin dan lain sebagainya). Intinya ulos itu adalah alat untuk merawat tubuh kita.
Nah, dalam hal ini orang tua perempuan (parboru) memberikan ULOS kepada menantunya (helanya) dengan artian bahwa urusan menjaga dan merawat anak perempuannya itu diserahkan sepenuhnya kepada menantunya (helanya). Jadi ULOS itu merupakan simbolyk dari serah terima tanggung jawab akan anak perempuannya kepada menantunya.
Itu makanya tidak pernah dikatakan ULOS BORU melainkan ULOS HELA, walaupun dalam penyerahan ulos tersebut diberikan bersamaan pada anak perempuan dan menantunya. Karena pada dasarnya orang tua perempuan dengan menantunyalah yang serah terima.

Saya tertarik menuliskan note ini karena membaca status salah seorang teman saya yang menanyakan apa itu ULOS HELA, dan mudah-mudahan catatan saya berguna untuk yang lain.


Camra, 05 04 11

CINTA DITOLAK, GONDRONG DIBOTAK


(cerpen)

CHAPTER 1

"Dia suka sama lo..."
"What?? Dia suka sama gue? Gak salah tuh??"
Gue lirik lagi cowok yang disebutkan nya itu, gondrong, direbonding, duuuhh....maap... Gue ilfill sama rambut lo, bukan karena gondrong nya tp karena rebonding nya. Cowok direbonding?? Ga banget gue...
Tapi oke..oke.. Lo boleh babat abis tuh rambut biar gue suka sama lo, tapi ada satu syarat lagi... "Kalahin dulu gue main catur!"
hahahaha.... Punya nyali gak????


koment

Lina Nur
Kata cowok gondrong itu, ntar kan bisa ke salon berdua, potong rambut, creambath, catok, dll. Gimana..???

Jecqlien Netty Marpaung
Huahaha...bs dua kali pengeluaran tuh, gara2 dia nya juga ikutan creambath gue ga bisa lagi dah medi-pedi... Pemborosan...

Lina Nur
Ooohh... Ok.. Ok.. Kita cari cowok yang suka bakar duit aja.

Erik Panjaitan
Wkwkwkwk...kalau masalah rambut gondrong itu bisa dipotong/dirapikan paribanku, tenang aja, mungkin setelah dirapikan bisa lebih cakep. So let him do it the beast for you in this time.

Jecqlien Netty Marpaung
@Lina. Wakawakawaka... Jangaaaaaaaaaann... Klo koin yang dibakar seh gak ngaruh, kalo yang gocapan atau duit yang merah, aarrgghhh.. Bisa kere donk..
@Erik Panjaitan. Baaaaan... Beast or Best sich.. Klo Beast jelek donk. But no matter about his hair, yang jadi soal bisa gak dia ngalahin gue main catur?

Jasy Ringo
Ku maha teh...

Jecqlien Netty Marpaung
Ka die atuh...

Lina Nur
Oke... Gimana kalo bakar gondrong nya aja..
Hmm.. Bahasa Sundanya good..good.

Jecqlien Netty Marpaung
Ide gokiiiilll... Bisa angus tuh 'pala orang..

Erik Panjaitan
Aku yakin bisa... Tantang aja. Iban berani tidak??

Jecqlien Netty Marpaung
Baca lagi adegan selanjutnya ibaaan.. Dia yang nantangin gue..


CHAPTER 2

Esok harinya si Gorbond (Gondrong en Bonding) nyamperin gue dengan membawa seikat kembang merah...suit...suit...
Tapi.. Astaghfirullooooh... Bonding lo udah dimane?? Gondrong lo jg udah dimane??
Seraya mengeluarkan kotak catur dari balik punggungnya dia berkata,
"Hayoo.. Gua tantangin lo main catur, tapi ada juga syarat nya, ELO PRE CASTEL..."
Gue : ?+&%#/%£#@$.....


koment

Ronny Asido Hutabarat
Hahahaha... Gak di pre menteri aja sekalian, emangnya ito jago main catur??

Jecqlien Netty Marpaung
Di pre Mesha aja dah, asa bulusss... Tepar... Hahaha..

Ronny Asido Hutabarat
Nah itu dia maksudku,hahaha.. Jangan rambut aja yang gondrong, masa main catur juga masih dikasih pre..hahaha..

Jecqlien Netty Marpaung
Tuh dia tok.. Kalo ito jadi aku, kesimpulan apa yang ito ambil??

Ronny Asido Hutabarat
Kurang cerdas..

Jecqlien Netty Marpaung
Masih andai jadi aku, berapa % kira2 kesediaan ito sama dia?

Ronny Asido Hutabarat
Untuk tahap ini 5% aja sudah syukur. Habis orang nya aneh sih, Gorbond gitu loohh..

Jecqlien Netty Marpaung
Hahaha.. Gue pikir gue yang keterlaluan, ternyata tidaklah demikian....hehehe...


Komentator dari luar lapangan hijau (dari studio maksudnya, eh salah dari inbox.. Tapi bukan inbox nya SCTV yaa..)

Jecqlien Netty Marpaung
Haiii.. Brader... Bagus gak ide cerita di statusku, hehehe...satu lagi neh bakatnya si Jenet yang manis... "PE NU LIS"
Sebenarnya itu ada kisah nyata nya seh diawal, terus gue kembangin lagi, jadi deh cerita yang simple tapi nyentrik..trik..trik... Hehehe...
Cuma sayang..gue belom punya laptop buat menulis en nyimpen ide2 kreatif yang ada dalam otak gue. Ntar kapan2 gue bilang dah sama Parhalado gini,
"Amang Parhalado, patupa pandurungon tu jolo majo ateh amang manuhor laptop hu"
Parhalado : {......gubrak.....}

Paul B Sihombing
Terputus-putus dalam status, tulis lengkap di catatan!

Jecqlien Netty Marpaung
Status hanya bisa memuat 420 karakter, makanya pake episode, mank cuma sinetron yang bisa pake episode, status juga kalee... Ntar dah gue tulis di catatan, biar selalu up to date..


Ending.
Akhirnya berkat saran komentator dari luar lapangan hijau (inbox) terangkatlah cerita ini ke permukaan eh catatan....



Jakarta. 27 Januari 2011
J e n e t M a r p a u n g

@ P U R B A @

"PURBA" atau Pertanda yang diterima orang tua kita dalam mimpi sebelum mengandung atau ketika kita dalam kandungan.
Banyak orang yang mengetahui "PURBA"nya dari orang tua mereka sendiri, dan begitu juga peng-arti-an dari "PURBA" tersebut. Menurut orang-orang tua pada umumnya peng-artian "PURBA" seseorang tidak berbeda jauh dari sifat atau karakter dari orang yang memiliki "PURBA" tersebut.
Karena hal ini sangat menarik perhatianku, dan karena sampai sekarang ini saya tidak pernah tau apa "PURBA" ku, sekonyong-konyong ku tanyakan juga hal ini sama orang tuaku.
"Maa... Paa...apa setiap orang ada PURBAnya gak?"
"Ba adong, ai boha?"
"Kalo gitu PURBAku apa sich Maa?"
Sejenak mamaku berfikir, lalu berkata,
"Ah...dang na niingot be aha PURBAm naujui."
Hahaha...bener gak sich Maa, mama lupa apa PURBAku, atau emang mama sengaja ngerahasiain itu sama ku. Aku tau ekspresi mama, mama pasti punya alasan gak ngasih tau itu sama ku. Tapi gak papalah, apa dan bagaimanapun "PURBA" ku itu yang jelas aku adalah anak Mama yang sangat menyayangi Mama dan Bapak, bagiku kalianlah Allah yang bisa kulihat dengan mata kepalaku sendiri (Debata naniida).
Aku janji akan membuat kalian bahagia punya anak diriku.

ANTARA JEMPOL DAN PILPRES

Teman-teman...., Bingung kan membaca judulnya? Aku tahu pasti dalam pikiran teman-teman semua berkata, "Apa-apaan nih, apa hubungannya jempol dengan Pilpres?"

Hahaha...ada teman...ada. Mau tau? Check it out.

Tentu teman semua pernah me-like (memberi jempol) pada status teman-teman anda kan?
Kenapa teman-teman memberi jempol? Apa kira-kira kriteria status tersebut sehingga teman-teman memberikan jempol?
Apa karena statusnya lucu?
Apa karena statusnya berbobot (menarik dan berkualitas)?
Apa karena sipembuat status seleb atau orang yang anda sukai sehingga setiap dia meng-update status selalu disukai?
Atau jangan-jangan karena teman anda itu sering me-like status anda terus gak enak dong kalau gak balas like kembali?
Opsi terakhir ini nih yang paling bahaya. Beda-beda tipis nih dengan budaya sogok-menyogok atau suap-menyuap. Betul tidak? Harus dijempol dulu baru dia mau kasih jempol?

Terus...korelasinya dengan Pilpres apa donk?
Inilah yang menarik perhatian saya untuk mengangkat persoalan ini dalam catatan, sebab selama ini saya sering bingung melihat status teman-teman yang begini misalnya, "Aduh...perut gw sakit banget nih.."
atau status yang begini, "Uuuhh...gak tahan boo' nafasnya bau jengkol."
tapi auzubileee ada-ada aja yang memberi jempol, padahal yang begini nih logikanya butuh koment kan? Kali aja teman-teman ada yang tahu obat sakit perut yang manjur, atau sebagai teman share untuk mengatasi bau jengkol nafasnya.
Malas berkomentar? Sekalian abaikan daripada harus memberi pilihan jempol atau opsi setuju pada statement yang tidak berkualitas?
Dari hal-hal kecil seperti inilah kita sebenarnya membiasakan diri menjatuhkan pilihan pada sesuatu yang berbobot atau berkualitas. Jika kita terbiasa memilih atau menyukai yang berkualitas dibanding yang hanya lucu-lucuan atau asal-asalan dan yang lebih parah lagi karena suap-menyuap (dijempol dulu baru menjempol) maka saya yakin dalam setiap Pilpres atau pemilihan-pemilihan pemimpin lainya kita bisa lebih cerdas dalam menjatuhkan pilihan. Janganlah tertarik memilihnya karena dia ganteng atau keren saja misalnya, atau karena dia masih orang terdekatnya si raja minyak padahal bibit bobot bebetnya tidak jelas, atau karena kita disogok dengan beberapa lembar uang yang sejatinya hanya bisa buat membeli makanan sehari saja.
Ingat..begitu kita menjatuhkan jempol, kita sudah ikut ambil bagian dalam sepak terjang kepemimpinannya. So bagaimanapun hasil kerja kepemimpinannya kitalah yang menyetujuinya.

Jadi biasakanlah diri anda dengan memilih dan menyukai hal-hal yang berkualiatas, niscaya di 2014 kita tidak akan salah memberikan jempol lagi. Mulailah membangun negara kita tercinta ini dari diri kita sendiri dengan cara memilih pemimpin yang berkualitas.


Camra, 15 04 11
J e n e t

PATAH YANG TUA, TUMBUH YANG BARU

Andai catatan ini terbaca oleh Keluarga Besar Marpaung dari Narumonda, khususnya yang masih satu Ompung Parsadaan dengan kami, semoga berguna untuk diketahui.

Hari kamis malam yang lalu, kakak ke-2 saya ICHA LASMARIA MARPAUNG bermimpi, giginya copot dan begitu kumur-kumur dan meraba dengan lidahnya koq ada lagi tumbuh giginya yang baru, bagus, rapi dan lebih putih lagi. Lalu dia pandangi lagi giginya yang copot ini, sudah berlobang dan pantaslah copot, selama ini, inilah gigiku yang sakit itu, pikir kakak saya.

Lalu kakak saya menelepon dan menceritakan tentang mimpinya,
"Dek, orang Bapak koq gak bisa ditelepon ya, sehat gak orang Bapak?" kata kakakku.
"Iya, aku juga dah coba telepon, tapi gak aktif, mank kenapa kak?"
"Aku mimpi aneh nih, makanya aku takut." kata kakakku seraya menceritakan detail mimpinya.
Lalu tiba-tiba ada sms masuk ke henpon saya dari seorang natua-tua Punguan Raja Marpaung se-Jabodetabek, karena kebetulan saya juga pengurus Punguan Naposobulung Raja Marpaung se-Jabodetabek yang mengabarkan bahwa natua-tua Pdt. Emeritus H. Surtan Marpaung STh (mantan Praeses HKBP) meninggal dunia di usianya yang sudah 83 tahun dan sekarang disemayamkan di Rumah Duka jl. Gatot Subroto.
Refleks saya kaget, saya langsung teringat akan cerita Bapak saya yang selalu diceritakan pada kami anak-anaknya bahwa Bapak saya dulu SMP disekolahkan oleh abangnya Pdt. Surtan Marpaung di Pematang Siantar. Waktu itu keluarga Ompung saya sudah pindah (manombang) dari Narumonda ke Kisaran (Asahan). Dan Bapak saya selalu berpesan kalau ada yang menanyakan kalian Marpaung siapa, jawab aja, "Pdt. Surtan Marpaung, ido pe hami."
Jujur saya pun tidak pernah mengenal siapa-siapapun itu nama-nama keluarga besar yang disebut Bapak, tapi saya selalu mengingat nama-nama itu karena memang walaupun saya seorang boru (perempuan) tapi saya selalu menyimak dan tertarik dengan apa saja yang Bapak ceritakan tentang tarombo.
Karena sudah yakin bahwa yang meninggal itu adalah Bapatua saya sendiri yang dahulu sudah berjasa menyekolahkan Bapak saya, lantas saya bilang ke kakak,
"Kak, itu tuh..mimpimu semalam yang gigimu copot, kakak masih ingatkan tentang abangnya Bapak, Pdt. Surtan Marpaung yang pernah Bapak ceritakan, udah meninggal dan ini kami dari punguan Naposo Marpaung mau melayat kesana." kata ku.
"Tapi dek koq aneh, koq ada lagi tumbuh baru gantinya, lebih bagus dan lebih putih lagi?"
"Hmm...siapa tau karena yang meninggal itu masih keluarga saompu, terus karena Bapak juga masih sehat-sehat aja."
"Kayaknya belum terjawab dek teka-teki mimpiku." kata kakakku.

Setelah sampai di rumah duka, saya salami Mama tua saya dan keluarga, saya bilang kalau sayalah borunya (saya sebut nama Bapak saya) yang disekolahkan beliau dulu dan yang sudah pindah ke Kisaran. Dan ternyata Mama tua saya masih ingat. Saat itu walaupun masih dalam suasana berduka, tapi saya puas dan bahagia sempat melihat wajah Bapatua saya dan sebagai perwakilan Bapak saya untuk mengucapkan terimakasih yang terakhir kali kepada beliau atas jasa-jasanya pada Bapak saya.

Lalu tadi pagi sepupu saya Desita Marpaung(borunya Bapatua namanodohon Bapak) menelepon. Dia mengabari bahwa eda kami mau melahirkan. Langsung saya bilang, "Pasti yang lahir nanti laki-laki."
"Koq kamu bisa yakin laki-laki?" kata sepupuku.
"Iya, kak Lasma dah mimpiin itu, giginya copot eh taunya langsung tumbuh lagi giginya yang bagus, kan Bapatua kita Pdt. Surtan Marpaung dah meninggal kemarin, nah sekarang kamu ngabarin eda mau ngelahirin, pasti yang mau lahir inilah gigi baru yang lebih bagus dalam mimpi kak Lasma."
"Yah, kita doakan ajalah ya, semoga demikian, biar ada generasi penerus Bapatua."

Lalu 2 jam kemudian sepupu saya menelepon kembali,
"Udah lahir Net, benar laki-laki anak ito kita."
"Puji Tuhan, benar-benar itu pengganti Bapatua, dialah nanti penerus sebagai seorang Pendeta dalam keluarga besar kita."
"Mudah-mudahan ya, Tuhan memberkatilah."
"Hmm...karena mimpi kakak itu benar-benar nyata, bilang sama ito andai namanya dibuat entar, jangan lupa tambahkan nama Bapatua, "EMERITUS", dia akan menjadi Pdt. Emeritus Junior Marpaung nanti." kataku.
"Cocok juga, bagus itu, kalau Bapatua kita sudah pernah jadi Praeses, semoga kelak Emeritus Junior Marpaung ini bisa jadi Ephorus."
"Hehehe...semoga ya, Tuhan berkatilah."

Keluarga Besar Marpaung, khususnya yang masih satu Ompu, saya boru kalian menuliskan ini dengan tujuan menekankan bahwa ternyata tondi (Roh) kita ternyata memiliki ikatan bathin yang cukup erat. Walaupun badan atau tubuh kita berjauhan dan bahkan ada yang tidak saling kenal sama sekali tapi ternyata kita punya ikatan bathin yang sangat erat. Ini bukti nyatanya.


Camra, 16 04 11
J e n e t M a r p a u n g

BUAT ADIKKU YANG PALING GANTENG DI DUNIA



Si "ABANG"....
Itulah panggilan keluarga yang melekat padamu sejak kamu kecil. Padahal cuma 1 saja adik perempuan yang seharusnya memanggil "abang" sama kamu, tapi tetap saja 6 orang kakakmu memanggil kamu dengan panggilan  "si abang."

Itulah adat istiadat orang Batak abang, laki-laki tetap jadi kepala, penerus garis keturunan keluarga.

Abang...kamu tau tidak, betapa bahagianya bapak saat kamu lahir ke dunia ini 19 tahun yang lalu, kamu lahir saja mama harus menjalani operasi caesar, tapi semua kesulitan saat proses persalinan mu tiada artinya dengan kebahagiaan di hati bapak. Sudah sekian lama beliau mendambakan seorang anak laki-laki, dan kau sudah menghapus gundah yang ada dalam hatinya dengan kebahagiaan.

Anak laki-laki satu-satunya yang diminta dari Tuhan itulah yang menjadi dasar sehingga kamu diberi nama SAMUEL.

Tapi perhatian yang begitu besar dari keluarga mungkin yang membuat kamu sedikit manja, hmm..tapi bukan manja sih, lebih tepatnya keras kepala, kalau sudah ini ya harus ini, atau kalau sudah itu ya harus itu. Hayo jujur...kamu akui sendiri kan?

Penyakitmu yang paling besar adalah susah bangun pagi, itu makanya sejak dahulu saat  kamu masih duduk di bangku SD, kalau mau berangkat ke sekolah, kamu itu paling sering terlambat.
Kau tau tidak, kami sering marah-marah sama mama dan bapak bila tahu kau mangkir dari sekolah.

"Ma..Pak, marahin dong si abang itu kalau malas sekolah, jangan dimanjain, mau jadi apa dia kelak," selalu saya bilang itu sama mama dan bapak.

Memang kamu adalah anak laki-laki satu-satunya, tapi kami tidak ingin kau jadi lengah dengan predikat itu, kami ingin kau bisa menjadi anak yang mengerti akan kerasnya berjuang untuk hidup yang lebih baik. Kami ingin kau memahami betapa besarnya tanggung jawab yang dilimpahkan padamu sebagai seorang penerus keluarga, dan juga tanggung jawab atas ketujuh ito-ito mu.

Kau termasuk orang yang tidak bisa jauh dari orang tua, terbukti waktu kamu duduk di SMP, kamu sempat nge-kost tapi apa, balik-balik sekolah di kampung. Saat Sekolah Menengah Atas ku daftarkan  kau di sekolah yang ber-asrama, eh setiap minggu wajib pulang ke rumah.
Padahal sebenarnya kamu orang yang cerdas, tapi malas mu itu lho gak ketulungan, kalau sudah dibilang "malas" tiak bisa lagi itu diganggu gugat, tunggu beberapa menit kemudian agak dingin baru bisa disetting kembali.
Dan yang paling parah, sesudah kau kelas 3 STM ini, tiba-tiba saja kau mogok sekolah, padahal PKL mu sudah selesai, kau bilang alasanmu tidak masuk akal lagi yang bersekolah itu, shock kan semua orang kau buat? Mama saja sampai jatuh sakit gara-gara ulahmu? Aku marah besar waktu itu sama kamu, apalagi kakak Gokna sampai tidak bisa meredam kata-kata saking marah nya. Itu semua karena kami sangat sayang padamu, kami tak ingin kamu menyesal kelak gara-gara ulah kamu sendiri. Melihat anak-anaknya lulus sekolah itu adalah kebahagiaan semua orang tua abang, bagaimana cara kamu membuat mama dan bapak senang kalau kau tidak mau bersekolah lagi?

"Maunya aku gak usah tinggal di asrama lagi kak!" kau bilang gitu.
"Trus gimana kau mau ke sekolah, emang ada mobil mu, emang ada motor mu, mikir dong anak siapa kamu?"

Kau diam sajakan saat kubilang gitu, aku tau kau gak menuntut apa-apa, bahkan sebenarnya menurut pemikiranmu kau gak ingin menyusahkan siapa-siapa, tapi justru sebaliknya dengan tidak bersekolah-lah kau menyusahkan semua orang, termasuk membuat mama sakit.
Tidak mempan dengan cara keras menjinakkan kebuasan mu, akhirnya kucoba cari cara lembut, yah.. aku lupa kalau kekerasan akan hancur dengan kelembutan, dengan sedikit isak tangis berbicara denganmu lalu kubilang,

"Kalau kubelikan motormu bang, apa kau mau sekolah lagi? Aku hanya ingin membuat mama bahagia, dan kebahagiaan mama itu adalah kamu, kamu bisa lulus STM udah syukur itu, aku gak lagi maksain kamu kuliah kayak dulu lagi bang, dapatmu ijazah STM udah hebat itu." rayuku dulu dengan sedikit derai airmata. Yah..benar saja memang, sekeras-kerasnya hati lelaki kalau sudah lihat perempuan menangis pasti luluh hatinya.
"Iya, aku mau sekolah lagi." ucap mu.

Waktu itu aku harus berpikir cukup keras bagaimana caranya mendapatkan uang untuk DP motormu, padahal kau tau saat itu juga aku sedang menangani proyek pembangunan rumah kan? Kau tau abang, saat itu badan ku kurus banget, harus mikirin ini itu, tapi Tuhan selalu membantu ku, Dialah yang mencukupkan semua, sehingga kau bisa menikmati motor barumu itu ke sekolah. Dan perjanjian kita waktu itu jika kau sudah tamat STM nanti kau sendirilah yang berusaha membayar angsuran motor mu. Itulah salah satu motivasi ku sampai aku bersedia membelikan motor buat mu, agar kelak setelah kau lulus ada tanggung jawabmu sendiri terhadap biaya angsuran motor mu.

Namun setelah itu bukannya jadi serba mulus sekolahmu, kadang-kadang kau masih suka ngadat, tidak masuk sekolah karena terlambat bangun, akh..itu itu teruslah penyakitmu, kapan lah itu berubah.

Akhirnya tiba saatnya ujian akhir nasional kemarin, mama menyarankan kau ambil kost selama ujian, tidak baik pulang pergi perjalanan jauh naik motor saat ujian nasional ini, siapa tau terlambat dari rumah atau ban kempes diperjalanan bisa gagal ujian mu, saran mama waktu itu.
Seminggu waktu ujian nasional akhirnya tuntas sudah kamu selesaikan. Dalam hatiku, sampai juga akhirnya si "ganteng" kami ini ke ujian nasional nya.

Dan hari senin yang lalu, saat pengumuman hasil ujian, kau tau tidak kami semua asli jantungan, ditelepon tidak bisa nyambung, sampai-sampai harus menelepon tetangga karena saking penasaran mendengar kata-kata "lulus" mu itu.
Baru tadi siang bisa ditelepon, eh dengan santainya kamu bilang,

"Iya kak, aku lulus, kartu hp lagi kuganti kemarin,makanya gak bisa dihubungin,"

Busyeeeet..gak tau apa semua orang jantungan gara-gara kamu. Apa dan bagaimanakah hasil dari perjuangan keluarga pada mu selama ini.
Kau tau tidak abang, mendengar kata lulus mu itu bak terlepas dari beribu-ribu ton beban dari pundak ku, aku sangat bahagia. Ternyata perjuangan itu tidak sia-sia.


Mungkin kelak kau akan baca catatan ku ini, curahan hatiku yang sungkan diutarakan saat kita berbicara. Kuharap kau mengerti semua yang menjadi harapan dan tanggung jawab yang dilimpahkan padamu sebagai laki-laki satu-satunya penerus bapak.
Kami semua berharap kau tak akan mengecewakan kami. Dan kami semua yakin kau akan memahami tanggung jawabmu itu.
Selalu berserah diri pada Tuhan, itu yang terutama.


CamRa, 2011
Netti Natarida Marpaung.
NPM : 15211137


(Tulisan ini saya buat untuk tugas Ilmu Budaya Dasar dengan tema Manusia dan Cinta Kasih)

""SELAMAT ULANG TAHUN PAK!""


"WOII..BANGUN, DAH UCAPIN MAT ULTAH GAK BUAT BAPAK?"
Bunyi sms kakak gue pagi-pagi tadi.
Gue lirik tanggal di layar henpon gue, 17-06-2011, my Dad's Birthday, begitu tulisan yang tertera di layar henpon gue yang memang sudah gue setting sedemikian rupa.

Ya ampuuun...bisa-bisanya gue kebablasan tidur gak dengar alarm henpon.
Segera kubuka phonebook henpon, dan kucari nomor yang sudah tidak asing lagi, lalu dial..

"Hallo..." sapa suara seseorang dari seberang yang amat sangat melekat dan hafal di hatiku.
"Bapak... Selamat ulang tahun ya, panjang umur, sehat-sehat Bapak ya!"
"Hahahaha..... "*tawa renyah Bapakku* "Olo inang.. Olo boru, sehat-sehat do au."

MayyGaaaadd...... Kalau sudah dengar tawa renyah Bapak gue serasa gak ada lagi kesusahan yang gue rasakan, damaiii banget....
Akh...segitu berartinya kau Pak dalam hidupku, tak bisa kulukiskan dengan kata-kata kebahagiaanku jika melihatmu bahagia.
Tapi Pak... aku belum bisa memberimu kado ulang tahun yang berarti, aku hanya bisa patungan sama kak Las buat beli springbed baru buat Bapak, hihihi... Saatnya Bapak tidur di tempat yang empuk yaa.. Tuh kasur kapuk kasihin sama si Abang aja. Biar si Abang kalo begadang nonton bola di ruang depan bisa pake tuh kasur.

Si Erna yang mantap Pak, dia bisa memberi kado paling indah buat ulang tahun Bapak kali ini, dia memberi kado ulang tahun dengan pesta pernikahannya, yah seorang "Hela" buat Bapak. Biarpun sekaligus empat orang kami dilangkahin tapi gak pa-palah... Yang penting Bapak bahagia kami pasti akan bahagia.
Sabar ya Pak... Kami pasti akan memberikan kado termanis juga buat Bapak, hanya mungkin belum saat ini, siapa tau besok, lusa.. Pasti.. Kami akan memberi "Hela" yang baik buat Bapak.
Yang penting Bapak sehat-sehat selalu, panjang umur, duduk berdampingan dan bahagia selalu dengan Boru Panjaitanmu yang cantiq itu. Ingat janjimu samaku ya Pak, jangan pergi sebelum pernah merasakan yang terbaik yang sedang kupersiapkan khusus untuk mu.

"TUHAN... Bapakku hari ini genap berusia 62 tahun. Tolong ya Tuhan.. Kasih umur panjang kepada Bapakku agar beliau sempat merasakan sesuatu yang terindah yang sedang kurencanakan buat nya. Aku udah janji Tuhan akan membahagiakannya."
*Amin*


CamRa, 17 06 11
Jecqlien Netty Marpaung

*** MY DAD'S ***

"I have two dads."
"What?? Mank nyokap loe 2x kawin apa?"
"Sembarangan, ntar dulu, jangan asal vonis, dengerin dulu baru.."

Yup, the first, bokap kandung gue. Bokap yang gue panggil dengan kata "Pak atau Bapak" ini adalah sosok yang tegas, demokratis, ulet, jujur, sederhana, dan tentu saja pintar atau cukup cerdas untuk ukuran generasi jaman dulu yang tidak sempat mengecap pendidikan menengah atas.

Aku masih ingat sejak kecil aku sangat dekat dengan Bapak, bahkan di antara tujuh bidadari-bidadarinya (anak perempuan) Bapak, akulah yang paling dekat dengan beliau.
Akh..loe terlalu ngerasa kali Net, belom tentu juga kale...
Hahaha...berani saya katakan demikian karena saudara-saudara saya juga pada ngomong begitu, saya sering disebut "Boru Hasiannya Bapak" di rumah. Kegemarannya sama, kalau mama dan kakak-kakak saya lebih senang nonton sinetron, gue dan Bapak lebih senang nonton Dunia Dalam Beritanya TVRI jaman doeloe tuh, sekarang aja baru ada Metro dan TVone. Dan satu alasan lagi mengapa saya katakan demikian, karena dalam pemberian nama anak-anaknya, sayalah satu-satunya anak perempuan yang diberikan nama oleh Bapak saya, selain anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga kami.
Pernah saya bertanya sama Bapak saya, mengapa dia memberikan nama saya seperti itu dan apa artinya, singkat saja jawaban Bapak,
"Nadirippu hian do bawa ho."
Apa?? Jadi sebelum saya lahir, mereka mengira sijabang bayi laki-laki? Darimana mereka bisa tahu seperti itu yah? Ataukah "Purba"ku dulunya diterima adalah purba untuk seorang anak laki-laki?
Wow.. I don't know, untuk hal ini Bapak dan mama sepertinya sepakat untuk merahasiakan.

Dan memang ada korelasinya juga sih, sejak kecil aku termasuk anak yang hyperaktif,tomboy dan tidak bisa diam. Bentuk-bentuk permainan anak laki-laki dan perempuan bisa dibilang sayalah jagonya, dari suka manjat pohon dulu (What?? Gak salah tuh Net?), main karet (nah yang ini wajar..), mancing ikan, dan lain-lain. Dan bahkan main catur, saya adalah rival terberat oleh Bapak saya..
Hahaha...sok banget loe Net, lo aja kalah terus koq...
Hehe.. Iya sich, mana bisa gue ngalahin Bokap main catur, wong Bokap saya sekaliber Utut Adiyanto yang grandmaster itu..so wajarkan?? Hahaha...

Yah..Bapak adalah sahabatku, sekaligus guruku. Dulu saya tidak mengecap pendidikan di TK (karena dulu belom ada TK di kampung), tapi Bapak sudah mengajarkan aku baca tulis dasar, terang aja begitu terima raport pertama dapat juara satu, wong baca tulis "INI BUDI" sudah lancar sich..hehehe...

Begitu beranjak SMP, aku didaftarkan Bapak ke sekolah yang agak jauh dari rumah, alasannya lebih bermutu, hehe...soal persamaan keinginan dan selera dengan Bapak, jangan ditanya deh...
Karena lokasi sekolah sangat jauh dari rumah, aku harus memulai hidup terpisah dari orang tua, nge-kost dan sudah diterapkan hidup mandiri.
Hadeeh...bisa dibayangkan bagaimana susahnya dulu memulai hidup mandiri dan terpisah dari orang tua di usia yang masih 12 tahun, tapi nasehat dan ajaran dari orang tua saya yang selalu memberi keyakinan penuh pada saya bahwa saya bisa, membuat saya menjadi pribadi yang kuat dan percaya diri.
Alhasil sejak usia 12 tahun hingga sekarang, bisa dibilang saya tidak tinggal dengan orang tua lagi. Paling sewaktu sekolah dulu kalau liburan sekolah baru bisa pulang ke rumah, dan setelah kerja kalau ada cuti atau natalan baru pulang kampung.

Yang bisa saya simpulkan dari cara mendidik Bapak kepada saya adalah sewaktu saya masih kecil hingga berumur 12 tahun, Bapak adalah teman sekaligus guru saya, Beliau mengajarkan langsung bagaimana menikmati hidup, dan setelah saya remaja, beliau memberi kepercayaan penuh pada saya untuk mampu menjalani hidup sendiri. Dan dalam mengambil suatu keputusan dalam keluarga Bapak selalu mengikut sertakan saran dan pendapat kami, tak jarang Bapak saya sering menyepakati pendapat saya sebagai kesimpulan terakhir dalam keluarga.
Dan bahkan di dalam memilih program studipun Bapak saya punya pendapat yang brilian, klop, sesuai banget dengan pemikiran saya.

Jadi Boru Hasian berarti dimanja donk?
Tidak... Saya tidak pernah dimanja atau lebih tepatnya tidak bisa bermanja-manjalah. Kepercayaan diri penuh yang ditanamkan oleh orang tua menjadikan saya menjadi pribadi yang bertanggungjawab akan keluarga, posisi Bapak sebagai penanggungjawab kebutuhan keluarga secara tidak langsung beralih pada saya, hal ini disebabkan oleh kondisi kesehatan Bapak saya yang sudah menurun.
Yah begitulah, jika saya berkata sesuatu atau menyarankan sesuatu kepada Bapak dan keluarga, tak pernah sedikitpun Bapak saya meragukannya, beliau percaya penuh saya bisa menghandlenya, baik itu urusan keuangan, pendidikan bahkan pergaulan saya. Bisa dikatakan kalau saya ini adalah "Wonder woman"nya..hihihi...
Tapi syukurlah setelah menginjak usia dewasa perlahan-lahan sifat tomboinya luntur. Kalau dulu Bapak saya suka dengan model rambut saya yang dipotong cepak, kini rambut panjang sudah jadi ciri khas ku. Kalau dulu lebih simple dengan sepatu kets, sekarang tidak lengkap rasanya jika tidak pake high heels.
Hehehe...perempuaan banget deh pokoknya.

The Second Dad.
Sosok yang saya panggil dengan kata "Papa" ini adalah Bapauda yang jadi orang tua angkat saya. "Papa" adalah panggilan lajim anak Jakarta kepada ayahnya...hehehe...kan disini gue jadi anak Jakarta, kalau di kampung yah jadi anak kampung, tul gak??
Bapauda yang jadi Papa angkat saya asli berbeda 180*derajat dari Bapak saya.
Berbeda apanya sich, berbeda baiknya maksud lo?
Oh..no..no..no.. Bukan itu, both of my Dads are good, handsome, clever, etc. So what gituloh...
Bokap gue yang atu ini selalu nganggap gue tuh kayak masih kecil aje..hehe...abis kerja langsung pulang ke rumah, kagak bisa nongkrong-nongkrong, kagak boleh ini kagak boleh itu...wakawakawaka...ribet gak sih... Sering gue bilang,
"Duh..papa, Netty dah gede lagi."
huuhh..tetep aja gak digubris. Hehehe...wajar memang si Bokap khawatiran, abis dia ga mau ngeliat anak manisnya terpengaruh pergaulan bebas anak-anak metropolitan yang waah..auzubilee. Sampai-sampai saya harus janji sama Papa,
"Papa, gak usah bilang aku borumu, atau gak usah bilang aku boru Marpaung lagi jika nanti Papa dengar macam-macam berita miring tentang aku."
Terang aja si Bokap diam seribu bahasa mendengar janji anak manisnya yang keras kepala. Akhirnya lolos deh Surat izin melanglang buana di dunia metropolis ini.
"Ada uangmu gak?" pertanyaan wajib bokap gue selalu.
"Gak ada Pa," bohongku dengan mimik tak berdosa.
Sekejap aja 2 lembar uang merah seratus ribuan berpindah kepemilikan ke tangan saya. Cihuyyy...kalau sudah begini tak sabar lagi aku peluk Papa saya sembari bilang,
"Cie..cie..makasih Papa."
"Dah..pulanglah ke rumah." hmm..gini nih konsekuensinya, harus pulang.

Tapi anehnya jika kepada Bapak saya, saya tidak bisa memberikan uang, saya tidak akan merasa puas, sebaliknya dengan Papa, jika belum mendapatkan uang saya tidak akan merasa puas. Berapapun itu uang yang diberikan Papa, sangat-sangat puas rasanya menerima itu. Sebaliknya, berapapun yang bisa saya kirimkan pada Bapak di kampung, akan sangat puas rasanya memberikan itu.

Jika Bapak saya memberi kepercayaan penuh pada saya dalam bergaul dengan teman terutama dengan teman pria, berbeda dengan Papa saya, hahaha...bisa dibayangkan soroton mata Papa saya yang tajam ngelirik tampang si cowok yang duduk dekat-dekat dengan saya misalnya. Bahkan pernah suatu ketika Papa saya marah dan hampir saja balikin aku ke kampung hanya gara-gara seseorang memberikan tawaran job pada saya, Papa saya berpikir saya ditawarin job karena seseorang itu ada hati dengan saya, bukan karena kemampuan saya.. Wahuahua... Gaswat nih... Masih ingat apa yang dibilang Papa dulu ke abang, "Kau, selidiki dulu, siapa itu yang ngasih tawaran job sama dia."
Kebayangkan gimana repotnya jadi anak protect??
Hehehe..tapi asyik juga, ngeliat Papa marah-marah kayak gitu..
qiqiqiqi...

Asli, apa yang tidak pernah kudapatkan dari Bapak saya, telah ku dapat dari Papa saya. Lengkap sudah rasanya jadi seorang anak, ku bisa bermanja, merajuk, menangis, tertawa, gembira dan semua-muanya deh...

Tapi sekarang, both of my Dads lagi sama-sama di Sumatera. Ah..kerasa banget gue jauh-jauhan dari sosok-sosok itu. Papa yang ada urusan bisnisnya harus berlama-lama pula di sana. Jujur...kangen banget, yang biasanya gue sering bilang, "Pa..bagi duit" harus nahan dulu.
"Heehh..kapan sih Papa balik ke Jakarta, gue kangen tauk..."

Huufftt...gini nih dampaknya kalau "Roha Bapaon." kangen stadium tingkat tinggi.
Dan sudah tradisi, katanya kalau Marpaung lebih sayang "Marboru" daripada sama "Anak"nya.
Bener gak seeehh...
Kalau gue bilang bener banget, gue nih saksinya, karena dimanja jadi "ROHA BAPAON."
Hahaha...on ma boru Sonak Malela na roha Bapaon i.

I MISS U DADS..


CamRa, 06 05 11
Jenet Marpaung

"PUJILAH TUHAN DENGAN HATI MU"

Ini merupakan pengalaman yang sangat-sangat berharga yang pernah saya alami sendiri dan mungkin juga dialami oleh teman-teman saya sesama Naposo HKBP Jaka Sampurna. Dan dari semua pengalaman itu saya bisa menyimpulkan bahwa Tuhan hanya berkenan menerima pujian dari orang-orang yang dengan tulus hatinya menyampaikan pujian itu. Se-bagus dan se-indah apa pun yang kita tampilkan, tetapi Tuhan bisa melihat setiap inci dari hati kita, apakah kita benar-benar ingin memuji Dia atau hanya berambisi untuk merebut gelar juara saja.

Hampir tiga bulan lebih lamanya kita mempersiapkan diri melalui latihan-latihan yang kita jalani bersama, yang awalnya kita sepakat ingin mengikuti festival ini, namun di saat awal-awal latihan kita mengalami kendala kekurangan personil, sopran khususnya, dan puji Tuhan dengan usaha teman-teman semua kita bisa membangkitkan semangat teman-teman yang baru dan mengajak untuk bergabung dalam tim paduan suara kita.

Namun bukan hanya di situ saja tantangan yang kita hadapi, di setiap jadwal-jadwal latihan, kita sering tidak bisa memegang teguh komitmen bersama, tak heran jika pelatih kita sering jengkel dan marah karena kelalaian kita semua. Bukan bermaksud memuji, saya pribadi cukup salut dengan pelatih kita yang selalu punya cara tersendiri menghadapi sikap kita yang tidak bisa memegang komitmen itu.

Memang tidak gampang menyatukan persepsi dari tiga puluhan orang anggota tim padus  kita, mulai dari menyesuaikan jadwal latihan kita yang berbeda-beda latar belakang maupun pekerjaan kita, menyatukan selera dalam memilih seragam untuk penampilan kita dan lain sebagainya. Di sinilah kita diajarkan untuk bisa bekerja dengan tim, mau saling menerima kekurangan dan kelebihan rekan kita, bisa menurunkan sedikit saja ego kita demi satu kata "kebersamaan".

Mungkin kita perlu sedikit saja bercermin dan membuka mata hati kita melihat tim padus  anak-anak gereja kita, coba kita perhatikan bersama, mereka bukanlah bertanding, tapi mereka benar-benar ingin bernyanyi saja, menyanyikan lagu pujian untuk Tuhan, mereka tidak memperhitungkan kalah atau pun menang. Perhatikan lagi kostum  mereka yang kita cibir bersama, coba jujur hampir semua kita mengatakan kostum  anak-anak itu sedikit kusam lah, warnanya terlalu tua lah dan mengatakan kostum  itu tidak mencerminkan jiwa muda anak-anak. Namun apa, mereka semua senang memakainya, tidak ada yang komplain, anak-anak itu tetap ceria bukan menjadi tua dengan kostum  itu. Dan hasilnya dari 3 grup padus yang berangkat dari gereja kita hanya tim padus  anak lah yang mendapatkan juara.
Kita bandingkan dengan kita, hanya gara-gara kostum  kita sering berbeda pendapat, kurang inilah kurang itulah, jikalau pun kita kurang setuju dengan pilihan teman, tidak bisakah kita mengutarakan komplain  kita dengan nada yang sedikit enak dan tidak menyakitkan hati teman kita? Jika memang kita terlanjur mengucapkan kata-kata yang tidak etis itu, sangat sulit kah untuk berdamai lagi?

Tidak bisa ku ungkapkan dengan kata-kata bagaimana respon  penonton pada saat kita tampil kemarin, segenap Balai Kartini memberikan standing applause  pada kita, bertepuk tangan riuh melihat penampilan kita, tidak ada  yang mengatakan penampilan kita mengecewakan, mereka semua memuji kostum  kita, "elegan" kata mereka, tapi tahukah bahwa penonton hanya bisa melihat penampilan luar kita, mereka memuji kekompakan  kita dalam membawakan pujian dan tarian yang kita tampilkan di depan mereka, sampai-sampai dengan keyakinan yang sangat tinggi kita berfikir pastilah kita akan masuk 3 besar, semua kita berfikir demikian kan?

Namun apa... ada satu hal yang kita lupakan, Tuhan melihat hati kita, manusia boleh ditipu dengan penampilan kita yang luar biasa itu, tapi Tuhan tidak. Tuhan tidak berkenan dengan persembahan orang-orang yang tidak tulus. Jika kita tidak bisa berdamai dengan teman kita sendiri bagaimana kita bisa berdamai  dengan Tuhan? Jangan kita katakan, "Aku hanya ingin memuji-Mu Tuhan makanya aku masih bela-belain ikut festival ini," sementara kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri dan teman kita. Itu bullshit  semua, sia-sia, kita sudah merasakannya bukan?

Nah semoga ini jadi pelajaran buat kita semua, dan kita bisa menyadari, sia-sialah jerih payah dan pengorbanan kita semua, kita sudah capek-capek latihan, capek mondar-mandir hunting  baju, capek mencari dana, namun jika memaafkan teman saja tidak bisa, semua akan sia-sia.

Tetapi seperti kata orang bijak, pasti ada hikmah dibalik setiap kesalahan itu, semoga kita bisa mengambil  buah manis dari kesalahan kita untuk kita jadikan pembaharu dalam hati kita masing-masing.

Terima kasih yang sebesar-besarnya buat pelatih kami Bang Mindo Leo Siahaan, yang sudah begitu sabar membimbing dan mengajari kami (bang..gue udah tahu tuh bagaimana caranya ngelatih paduan suara, gue bisa curi ilmunya abang, ntar gue terapin dah di kumpulan marga gue hehehe), kepada asisten Bang Mindo, Ramos dan Devi (ampun deh Mos nemenin Jessie buat nyari baju loe tuh ga bisa gue lupain seumur idup..sumpeh..hampir pengsan gue kwkwkwkwk), kepada Ketua Naposo Jessie Siregar yang sudah capek mengurus segala keperluan tim padus kita, mulai dari cari anggota, hunting baju, kucuk-kucuk  kesana-kemari....(jujur betis gue masih kerasa Jess saat ngikutin loe hunting baju di Tanah Abang..qiqiqiqi..parah loe Jess..ampun dah..), buat official kami eda Alfred, Budi, Hendra..(luar biasa deh eda kita yang atu ini, hmm..Budi juga..tolak angin gue mana Bud, air minum sekali-kali yang ber-merk donk Bud..jangan itu mulu..kwkwkwkwk), buat Peo atas koreo cantiknya...(qiqiqiqikk....akan saya turunkan koreo apik ini buat anak cucu gue..kwakwakwakwak.....semua memuji koreo kita Pe, mantraaaapppp...katanya), buat Inang (gue lupa Inang siapa itu) atas sumbangan dana buat kostum  final kami, buat Pendeta Resort kami yang sudah ngebela-belain dateng  untuk nyemangatin   kami, buat teman-teman tim paduan suara kita yang tercinta, dan semua-muanya  deh  jemaat HKBP Jaka Sampurna yang sudah memberikan dukungan moril maupun material buat tim padus kami.

Kiranya Bapa di Surga yang pasti melihat hati semua orang yang telah memberikan dukungan, akan memberikan berkat berlipat kali ganda kepada Amang, Inang dan teman-teman semua.

TUHAN YESUS MEMBERKATI.
AMIN.


CamRa, 21/08/11
Jecqlien Netty Marpaung.

(mohon maaf temen2 jika ada yang tidak suka dengan penulisan artikel ini, notes ini semata-mata adalah ungkapan hati saya yang ingin saya sharekan pada teman-teman semua, bukan ada niat untuk saling menyalahkan satu sama lain)

**JADILAH BORU NI RAJA YANG SEJATI**


"Saya tertarik membaca bio profil yang kamu tuliskan,
CANTIKLAH SEPERTI BORU SUNDA,
LEMBUT DAN SANTUN SEPERTI BORU JAWA,
PINTAR DAN PUNYA BUDI PEKERTI SEPERTI BORU BATAK,
apa sih alasan kamu membuat statement seperti itu?" tanya seseorang kepada ku.

Hehehe... Gak ribet-ribet amat koq jawabannya, saya hanya ingin mencoba menggabungkan 3 ciri khas yang sangat menarik dari 3 perempuan-perempuan itu. Kenapa harus mereka, bukankah perempuan-perempuan dari luar atau dari negara barat sana jauh lebih hebat dari situ?
Ya..ya..ya... Tapi saya hanya ingin menggabungkan 3 ciri khas yang sangat menonjol dan dikenal dari perempuan-perempuan Indonesia yang saya sebut disitu.

"CANTIKLAH SEPERTI BORU SUNDA".

Yah...siapa yang tidak tahu boru Sunda itu cantik-cantik?
Cantik berhias diri dan cantik dalam berpenampilan. Apakah cantik itu perlu? Jawabnya, perlu. Kita tidak bisa memungkiri hal yang pertama sekali kita lihat dari seseorang yang baru kita kenal adalah penampilannya (fisikly). Dan bahkan tampilan seseorang yang sangat cantik dan elegant mampu membuat orang jatuh cinta pada pandangan pertama. Penampilan juga dapat menjadikan kita pada kelas yang diperhitungkan. Hal pertama yang memberi keuntungan langsung pada kita dari penampilan yang baik adalah orang tidak sepele dengan kita. Kita pasti sangat akrab dengan perkataan umum, "TU AHA RUPAI, ANGGO SO HASEA DO PANGALAHONA (UNTUK APA WAJAH YANG CANTIK, JIKA BUDINYA TIDAK BAGUS?" Memang sudah benar sebutan itu, tapi adakah kita sadari bahwa perkataan itu dengan otomatis sudah melemahkan keinginan kita untuk tampil cantik?. Dengan sendirinya kita sudah mengatakan, "TIDAK PERLU UNTUK CANTIK," padahal CANTIK ITU MENARIK bukan?
Bukanlah suatu hal yang susah menurut saya untuk tampil cantik, bukan dengan harus pergi ke salon 3x dalam seminggu. Tapi cukup dengan rajin merawat diri (bersih), pintar memadukan pakaian yang cocok, dan berdandanlah sepantasnya. Saya sudah banyak memperhatikan boru halak hita yang bila sudah menikah tidak memperhatikan penampilan lagi, dengan dalih mengatakan, "AI DANG PORLU BE I, GELLENG I NAMA NAUMPORLU, (TIDAK PERLU LAGI TAMPIL CANTIK, ANAK LAH YANG LEBIH PENTING)."
Hehehe...dari 24 jam sehari tak ada lagikah waktu untuk menjadikan diri kita tetap cantik selalu? Tak ada waktukah untuk berdandan sejenak atau karena malas?
Pola pikir seperti inilah yang perlu dirubah dari kebiasaan boru halak hita. Tidak ada orang yang terlahir jelek, hampir bisa dikatakan semua rupa bayi sama, hanya bagaimana kita bertumbuh dan merawat badan/tubuh kitalah yang kemudian menjadikan kita berbeda. Jadi rawatlah tubuh anda agar anda kelihatan cantik selalu. Ingat untuk CANTIK itu tidak harus mahal, tapi cukup dengan modal kemauan dan kerajinan.

"LEMBUT DAN SANTUN SEPERTI BORU JAWA".

Hmm...pernah dengarkan boru Jawa berbicara? Semarah-marahnya seorang boru Jawa tapi koq tidak bisa kasar ya ngomongnya, selalu nadanya itu bisa dikontrol, lembuuuut. Sangat berbeda dengan boru halak hita yang dominan cerewet, "patubekbek" dalam bahasa ilmiahnya. Satu contoh lagi yang sangat menarik dari boru Jawa ini yaitu santun dan patuh terhadap suaminya. Saya banyak memperhatikan bagaimana seorang boru Jawa melayani suaminya, benar-benar melayani dengan cinta yang lembut, apa dan bagaimanapun suaminya itu dia akan selalu memberi pelayanan terbaik buat suaminya. Akh..boru halak hita seperti itu kah? Jangan-jangan kurang sedikit saja setoran langsung "patubekbek."
Hahaha...pantaslah seorang pencipta lagu menuliskan lagunya, 

"OLOMA SIPATA TAHE DA, TATA ROHANIBA MARNIDA BORU NI RAJA NA DI JABUAN, GABE OLO DO SIPATA TAHE DA, TUBU SANGKAP-SANGKAP NI ROHA, LAO MANGALAP BORU JAWA. (TERKADANG INGIN RASANYA MENIKAHI GADIS JAWA DARIPADA GADIS BATAK).

Coba deh boru halak hita semua seperti itu, pasti lagu ini tidak akan pernah tercipta dan tidak akan pernah kita dengar.
Saya bukan bermaksud untuk mengatakan segala sesuatu harus tunduk pada suami (lelaki), tapi saya hanya menekankan, "Buatlah lelaki itu tahluk dengan kelembutan mu sebagai seorang wanita."
Setinggi apapun jabatan mu dalam pekerjaan, sebebas apapun kamu menyuruh laki-laki yang menjadi bawahan kamu, tapi untuk suami, seorang perempuan tetaplah harus tunduk sebagaimana diatur dalam Alkitab (Kolose 3:18).

PINTAR DAN PUNYA BUDI PEKERTI SEPERTI BORU BATAK.

Wouuw....kalau yang ini mah boru batak tidak diragukan lagi. Yahh...pintar. Dari kecil kita sudah terbiasa dengan pendidikan, baik itu pendidikan rohani maupun pendidikan akademis. Semiskin-miskinnya orang tua kita sangat jarang yang tidak menyekolahkan anak-anaknya, minimal sampai pendidikan menengah atas. Oleh karena itu kita sebagai boru halak hita harus meneruskan pola pikir seperti ini kepada anak-anak kita kelak. Tujuh puluh persen pola pikir anak diadopsi dari ibu yang dominan lebih sering berhadapan langsung dengan anaknya. Bagaimana kita mengharapkan anak kita pintar jika ibunya tidak pintar?
Budi pekerti atau akhlak, itu juga didasari dari pola pendidikan rohani sejak dini. Dari kecil kita sudah diajar dalam sekolah minggu, kemudian pendidikan agama dasar dan menengah, adat istiadat dan budaya kita yang sangat menjunjung tinggi norma-norma kiranya menjadikan kita sebagai boru BATAK yang pintar dan berakhlak.

Jika 3 hal yang istimewa ini digabungkan dan ada pada diri seorang boru halak hita,
"CANTIK, LEMBUT DAN SANTUN, SERTA PINTAR DAN BERBUDI PEKERTI,"
apakah itu mustahil?

Akh..saya rasa tidak mustahil, hanya perlu prinsip dan kemauan yang keras untuk melaksanakannya.

Oleh karena itu,
"CANTIKLAH SEPERTI BORU SUNDA,
LEMBUT DAN SANTUN SEPERTI BORU JAWA,
SERTA PINTAR DAN PUNYA BUDI PEKERTI SEPERTI BORU BATAK,"
dan anda akan disebut   "BORU NI RAJA."


Camra, 04 04 11.
Love.

Kosakata:
Boru     =  Perempuan, gadis
halak hita = ungkapan lazim menyebut orang Batak.
patubekbek = cerewet

(Artikel ini buat tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dengan thema MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP)

MASIH TERASA ASING BAGIKU


Ketika itu aku diminta beliau untuk mendampinginya dalam tugas-tugas di sini, yach satu pertemuan yang sangat dramatis, saat itu dalam benak ku berkata,

'Tuhan..apakah ini bagian dari rencana Mu, aku yang 'papa' ini ternyata masih adik beliau(bos ku) yang kelasnya sangat jauh di atasku, bahkan seandainya bisa dilukiskan dengan kata-kata leherku pasti akan sakit karena terlalu mendongak ke atas memandang beliau yang levelnya sangat-sangat tinggi di atasku,dan aku bisa berjalan dengan beliau dan dijadikan selaras oleh beliau. Sungguh masih terasa asing bagiku. Tapi benar kata firman Tuhan, 'TAKUT AKAN TUHAN ADALAH PERMULAAN PENGETAHUAN', aku yang hanya mengecap pendidikan rendah bisa mengimbang i mereka yang bergelar Doktor atau apalah itu. Beliau sharing kepadaku tentang banyaknya pejabat-pejabat di negara ini yang korupsi, bahkan orang yang pernah jadi orang no.1 di kab.T***** yang notabene masih abang iparku juga salah satu dari target penyelidikan beliau. Saat itu aku kaget mendengar kalau ternyata sang mantan bupati itu ternyata masih paribanku (anak namboruku). Kenapa selama ini aku tidak pernah tau? Bahkan bapak saya sendiri tidak pernah mengatakan itu padaku, ya saya tau memang marga istri sang mantan bupati adalah sama dengan ku,tapi aku tak pernah tau jika ternyata orang yang melahirkan dia adalah namboruku. Di sinilah aku salut lihat bapak ku, bapak ku tau sendiri bahwa berenya sudah menjadi 'orang' tapi bapak ku cukup mengaguminya dalam hati tanpa harus brekata-kata pada semua orang bahwa orang itu adalah berenya (biasanya manusia kan begitu, jika lihat seseorang sukses pasti akan berkata itu apala oppungku,bereku,bapatuaku,amgboruku,dll) dan bapak ku juga tidak pernah memohon-mohon pada 'bere'nya itu supaya dikasih ini itu. Hingga sampai masa jabatan sang bupati berakhir bapak tidak pernah mengatakan kepada kami kalau sipejabat itu adalah berenya. Aku mengetahui semuanya itu adalah saat aku mendampingi beliau (bos ku) dalam tugas, waktu kami masuk di lobby itu ada seorang perempuan paruh baya yang memperhatikan aku sedang bersama beliau, tapi aku tidak menyadari bahwa ada orang yang melihatku dengan tatapan penuh selidik. Sesampai di ruang kerja, bos ku berkata, "Itu tadi br ****** istrinya si **** itu, kakak mu itu", kata bos ku, tapi aku berfikir akh..begitu banyak br ****** di sana, aku tidak berpikir lebih jauh tentang itu, lalu bos ku berkata lagi dan menceritakan bahwa mertua perempuan itulah namboru yang pernah jadi sosok cerita di keluarga kami. Aku kaget bukan main, koq sampai sejauh ini aku ga tau ya? Akh..biarlah,siapa lah aku harus mengetahui semuanya tentang mereka. Namun yang paling menarik perhatian ku saat bos ku berkata,

"Gak susah kau mendapatkan 1M dari dia seandainya kau mau jadi makelar buat dia".
"Apa??  1M??  Nilai yang sangnt fantastik, hanya perlu berkata sedikit saja sama bos aku bisa dapat 1M?"

Akh..tidak...di saat inilah iman ku sedang diuji, antara uang 1M, keluarga dan kesetiaan ku sama Tuhan sedang dipertaruhkan. Tapi...tidak...tidak...hati kecil ku tegas berkata tidak, aku ingat lagi bagaimana dulu dia tidak pernah mengenal kami, aku ingat lagi saat dia masih duduk di kursi jabatannya apa yang sudah dilakukannya untuk bona pasogit ku 'Narumonda' tidak ada yang istimewa, korupsi saja yang diperbanyak, dan sekarang setelah semuanya terbongkar dia mau melirik kami.. Tidak..tidak..ketahuilah, itulah hukuman Tuhan atas kelalaian nya selama ini. Dan aku tidak akan dibutakan uang 1M itu, Tuhan pasti akan memberiku lebih dari jumlah tersebut.

Hmm..satu ujian berhasil kulalui, aku hanya bisa bersyukur pada Nya atas segala penyertaan Nya kepada ku. Aku tahu, aku tak akan mampu tuk lewati semua ini tanpa Kuasa dan Pengasihan Nya.

Praise The Lord.

@@MIDNIGHT IN JAKARTA@@

Sendiri ku merenung, menatap bola lampu kamar ku yang terang benderang. Hmm...udah kebiasaan ga bisa bobok kalo gelap.
Sepi memang, tanpa teman, tanpa musik yang selalu menemani hariku.
Ku tanya hatiku, apa sebenarnya yang terjadi? Apa aku salah?
Aku tidak benci dengan teguran, aku menginginkan pengajaran yang selalu dan selalu.
Yah....hanya DIA, hanya DIA lah tempat curhat ku yang sejati. DIA tak pernah menolakku, DIA tak pernah bosan mendengar keluhanku, kisahku. DIA tak pernah membuat jarak kepadaku walau aku tak akan pernah bisa pantas bersimpuh di kaki-NYA, karena ku adalah orang berdosa. Tapi DIA tidak memandangku sebagai orang berdosa, DIA memandangku sebagai seorang sahabat, dengan senyum yang tulus DIA katakan padaku, "Mari sahabatKU, ceritakan apa yang ada di hatimu."
Yaa... DIA tidak pernah sekalipun marah, walau aku kadang tersilap kata bercerita denganNYA, dengan lembut DIA menegurku, "Itu gak baik Net, jangan ngomong kayak gitu lagi ya" kataNYA dengan amat manis di telingaku.
TUHAN...ku butuh ENGKAU selalu, disaat ku senang, bahagia, sepi, sedih, menangis, terluka, dan disaat kesendirianku ini.
TUHAN... ku bobok dulu ya, temenin aku ya TUHAN, kalo bahasaku gaul banget ga papa kan TUHAN??



(lagi galau)

Sabtu, 22 Oktober 2011

"DOORPRIZE ITU JATUH PADA ORANG YANG TEPAT"

Doorprize (hadiah utama) itu jatuh pada orang yang tepat. Itulah kesimpulan pribadi saya atas apa yang saya saksikan sendiri tadi di Gereja pada Pesta Jubileum HKBP Jaka Sampurna yang berlangsung hari ini 22 Mei 2011.

Betapa tidak, selama saya aktif di kegiatan naposo di Gereja ini kurang lebih satu setengah tahun ini, baru kali ini saya lihat Gereja menghadiahkan sebuah sepeda motor sebagai doorprizenya, biasanya paling keren itu kulkas atau TV. Mungkin euforia jubileum 150 tahun HKBP inilah yang menjadi pemicu Gereja-gereja HKBP dan khususnya Gereja kami HKBP Jaka Sampurna mengadakan perayaan meriah dan menyediakan hadiah-hadiah menarik tentunya.

Sejak pagi hari, saat acara mulai berlangsung, para jemaat sudah memadati gedung Gereja, bahkan aula yang berada di lantai bawah juga dipenuhi oleh jemaat karena daya tampung ruang kebaktian yang ada di lantai dua tidak mencukupi lagi untuk menampung seluruh jemaat yang ada. Biasanya Gereja kami mengadakan empat sesion kebaktian (pagi, siang, ibsus, dan sore). Namun karena hari ini dilaksanakan Perayaan Pesta Jubileum 150 tahun HKBP, maka kebaktian hanya sekali saja yaitu pada pukul 9.30 wib. Itulah sebabnya ruang kebaktian Gereja tidak bisa menampung seluruh jemaat yang hadir pada saat itu.

Pesta berlangsung sangat meriah, dan panitia juga mengundang beberapa artis Batak yang sudah cukup populer untuk memeriahkan acara, antaralain RNB Trio, GRANADA VOICE, ASAPOS GRUP dan juga Uninguningan khas Batak. Ada juga artis-artis lokal (jemaat Gereja) yang tidak kalah hebat dari artis-artis tersebut yang turut menyumbangkan suaranya serta dilelang untuk dana pembangunan huria.

Pada puncak acara, yaitu pada penarikan undian kupon untuk pemenang hadiah doorprize sebuah sepeda motor, saya dan mungkin juga seluruh jemaat HKBP Jaka Sampurna harap-harap cemas menanti kupon siapakah yang akan terundi sebagai pemenang? Begitu amang Pendeta mencabut satu lembar kupon dari tumpukan kupon-kupon undian itu, dan disaksikan oleh beberapa orang saksi, guna keabsahan penarikan undian, setelah dinyatakan kupon sah oleh saksi, kemudian nomor undian kuponpun diumumkan. Seluruh pemegang kupon yang masih hadir di situ memeriksa kupon masing-masing, namun ditunggu beberapa saat kemudian tidak ada pemegang kupon yang berdiri dan menyatakan kuponnyalah yang menang. Berhubung karena semua jemaat menyatakan pemenang nomor kupon tersebut batal maka panitiapun menyatakan batal dan harus dicabut satu nomor kembali.
Lalu Amang Pendeta pun mengacak dan mencabut satu kupon kembali, masih dengan harap-harap cemas mendengar nomor kupon pemenang, saya dan semua jemaat mungkin berharap akan jadi pemenang hadiah utama. Namun apa hendak dikata setelah panitia mengumumkan pemenang adalah nomor undian sekian saya hanya mendengar komentar dari kiri kanan, "haaaa...kagak dapat."
Lalu tiba-tiba Didi, lelaki kurus berkacamata itu melompat kegirangan.
"Horeee...saya dapat..saya dapat."
Nyaris semua mata tertuju padanya, aduh..beruntung banget dia yah.

Mang Didi, ya dialah orangnya pemenang hadiah utama sebuah sepeda motor itu. Didi adalah lelaki Betawi yang masih beragama non Kristen yang bekerja sebagai penjaga Gereja sekaligus sebagai pesuruh Gereja. Mang Didilah yang paling tercapek (fisikly) dalam hal aktivitas-aktivitas yang berlangsung di Gereja. Pria sederhana bertubuh kurus ini selalu ada di Gereja untuk membereskan Gereja, mengecek peralatan sound system, disuruh beli ini itu keperluan Gereja, bahkan menjagai kendaraan para jemaat. Selama saya kenal, mang Didi ini adalah orang yang ramah dan gampang mengenal orang. Bisa saya katakan mang Didi lebih mengenal aku daripada Amang Pendeta kami sendiri. Mang Didi yang mungkin saja hanya bisa bermimpi mempunyai sepeda motor tidak menyangka akan mendapat berkat seperti itu.
"Mungkin ini adalah hadiah dari Tuhan Yesus," ucapnya terbata-bata.

Bukan mungkin lagi mang Didi, itu pasti hadiah Tuhan Yesus untukmu, Tuhan Yesus melihat hatimu dan hati semua orang yang ada di situ. Kaulah orang yang pantas mendapatkan hadiah itu, tak perlu lagi kau minjam motor jika parhalado atau siapapun nyuruh kamu beli ini itu. Sekarang kamu sudah punya motor sendiri kan, hadiah dari Tuhan Yesus untuk orang sebaik kamu. Hanya satu pertanyaan seperti yang dilontarkan panitia tadi saat penyerahan hadiah itu, "Kapan saatnya kau menerima baptisan kudus dan pengakuan mu bahwa Tuhan Yesuslah satu-satunya jalan kebenaran dan hidup?"
Kami semua menunggumu tuk jadi seorang Kristen yang sejati.

Camra, 2011.
***

Jumat, 21 Oktober 2011

TAK SELAMANYA BOHONG ITU DOSA

(cerpen)

Rida, gadis manis itu berkali-kali menghela napas panjang untuk sekedar melonggarkan rongga dada nya yang serasa sesak berdempet-dempetan bak penumpang kereta kelas ekonomi. Betapa tidak, orang yang sudah dianggapnya sebagai paman nya tega membohongi dan mencoba menipunya.

Berawal dari undangan job party yang diterimanya dari Raul (raja ulok) yang nota bene masih semarganya dan Rida tak sedikit pun menaruh curiga padanya. Rida sudah menganggap Raul sebagai paman nya. Rida yang sudah sering menerima tawaran dan job menyanyi di acara-acara perkawinan, bona taon maupun acara showtime mengiyakan undangan paman nya Raul untuk menyanyi di acara bona taon yang diadakan di salah satu gedung pemerintahan tanpa menanyakan pasti berapa honor bayaran nya. Rida begitu yakin dengan paman nya itu.

"Jangan sampai lupa ya inang ya, hari sabtu ini, langsung aja nanti ke gedung tempat acaranya," Raul mengingatkan melalui telepon.
"Iya Uda," balas Rida.

Tiba di hari H, Rida pun menunaikan tugasnya mengisi acara sebagai penyanyi di perhelatan itu. Setelah selesai acara Rida menghampiri Raul untuk serah terima honor. Raul sudah terlebih dahulu meminta honor itu dari panitia. Namun begitu Rida menanyakan honornya, cepat-cepat Raul berkilah,

"Nantilah inang ya kuantar ke rumah, kau masih tinggal di situ kan?"
"Ya udah, ku tunggu nanti di rumah," sahut Rida sedikit kurang puas.

Bagaimana bisa puas, selama Rida menjalani karir menyanyi, baru kali ini honor nya dibayarkan kemudian, aneh memang, arghhh... Rida mulai curiga, teringat waktu dulu Raul pernah tidak membayar honor nya saat menyanyi di sebuah cafe milik Raul. Waktu itu cafe nya bangkrut jadi Rida tidak menuntut bayaran honor itu lagi dari Raul. Padahal sebenarnya sewaktu cafe di over bukan tak bisa membayar honor penyanyi-penyanyi nya. Tapi niat Raul tidak ada sedikitpun untuk membayar utang-utang nya.

Huuufff..... Rida menarik nafas panjang lagi, apa yang dikhawatirkan nya benar-benar terjadi. Dua hari setelah acara itu Raul masih bisa dihubungi. Rida mencoba menghubungi nomor hp Raul, namun berkali-kali Rida menelepon, tidak diangkat juga. Rida mengirimkan pesan singkat,

"Uda.. mana honor saya, koq ga diantar, itu mau bayar uang kuliah Uda, tolong lah," begitu isi sms Rida.

Namun Raul tetap tidak menanggapi. Esok harinya Rida coba menelepon kembali, tapi apa.. hp Raul dinonaktifkan. Masih bersabar Rida kembali mengirimkan sms,  

"Uda, anterin ke Indah Cafe aja ya, aku nyanyi di situ sekarang," sms Rida.

Tak sedikitpun ada balasan dari Raul. Gak salah lagi memang, Raul memang benar-benar ingin menipu Rida. Tapi bukan Rida namanya kalau sampai kehilangan akal. Habis sudah kesabaran nya. Rida ingat lagi di waktu acara itu ada ketemu dengan Uda semarganya yang punya pengaruh cukup besar di acara itu, yaaah... Uda Kolonel itu, pikir Rida dalam hati. Tidak kehilangan akal Rida pun mengirimkan sms ke Raul

"Jangan Uda kira aku orang bodoh yang bisa Uda bodoh-bodohi, sudah saya bilang saya mau bayar uang kuliah, tapi tak sedikit pun ada itikad baik dari Uda memberikan honor itu. Oke baiklah jangan salahkan saya jika nanti saya bertindak, saya tunggu dalam 2 hari ini kalau tidak ada itikad baik dari Uda, terpaksa saya akan laporkan ini sama Uda Kolonel itu, untung kemarin saya sempat minta no hp Uda itu. Sebenarnya saya tidak ingin mempermalukan Uda gara-gara uang segitu, tapi saya juga tidak sudi dibohong-bohong i, kesabaran orang ada batasnya Uda."

Demikian bunyi pesan panjang yang dikirimkan Rida. Padahal itu hanya akal-akalan Rida saja untuk menggertak Raul, sebenarnya Rida tidak ada minta dan tidak tahu no hp Pak Kolonel yang cukup disegani itu. Dan ternyata berhasil, taktik Rida menggertak Raul dengan kebohongan manis nya itu berhasil. Tiba-tiba Raul menelepon Rida,

"Iya..iya..nanti saya antarkan ya, baru pulang dari Kaltim ini, jangan marah ya inang!"
Huuhh... dasar orang tua tak pantas dihormati, masih saja berkilah, bertambah lagi dosamu...

Namun tak cukup sampai disitu, dia tambah lagi pundi-pundi dosanya. Mungkin karena tidak punya muka lagi bertemu dengan Rida, Raul menyuruh anak lajang keponakan nya menyerahkan honor tersebut pada Rida. Rida menerima dan menghitungnya, hanya sekian... Sungguh di bawah standard honor selayaknya.

"Koq cuma segini, mana Uda itu?"
"Aku gak tau, aku cuma disuruh nyampein segitu," papar si anak muda itu.
Huuh.. dasar, berusaha menahan kesal nya Rida berdoa dalam hati..

"Tuhan... Aku tau, Engkau pasti akan memberi rezeki yang berlipat ganda padaku, lebih dari rezeki orang tua yang jahat itu. Ini pelajaran bagiku Tuhan, pasti ada hikmah dibalik semua itu. Ubahkan hati orang tua itu Tuhan, karena saya masih menghargainya lebih dari sekedar honor itu".
***
Sekian


kosakata:
bona taon  = acara syukuran ulang tahun.
in ang        = ibu, panggilan lazim pada anak perempuan.
uda           = paman, adik laki-laki dari bapak.

CURAHAN HATI PART.2

Baru saja mendengar alunan lagu "The Power of Love" yang diputar tetangga sebelah, hmm..jelas banget lagunya hinggap ditelingaku.

"Cause I'm your lady, and you are my man, whenever you reach for me, I'll do all that I can..
Where heading for something, somewhere I've never been sometimes I'm frightened but I'm ready to learn, but the power of love.."

Cukup lama ku termenung, terhanyut dalam alunan lagu yang begitu syahdu ini, ku teringat dengan mu, yeah... Akulah gadismu, cintamu, dan kau adalah priaku, kekasih hatiku..
Walau kau jauh di mataku, tapi kau ada di hatiku.

Kau tau gak, saat ini begitu banyak yang ingin mencoba menggeser posisimu dari hatiku, mereka semua sangat baik, aku saja sampai takut tergoda dengan mereka, tapi itu hanya sepintas lalu saja, ketertarikanku pada mereka hanya sesaat saja, selintas karena kebaikan mereka saja, namun dihatiku hanya kamu dan kamu dan kamu saja. Aku tidak bisa membohongi hatiku.

Kau tau gak, begitu banyak mereka yang katakan aku bodoh, mengharap sesuatu yang tidak mungkin, begitu kata mereka.
Oh..benarkah demikian? Jawab aku, benarkah itu? Apakah aku mengharap sesuatu yang tidak mungkin?
Sementara di depan matamu begitu banyak yang istimewa, oh..iyakah?
hmm...lebih kaya bisa jadi, lebih indah mungkin juga, tapi lebih spesial? Tidak...tidak... You are everything that special for me, my heart said.

Aku yakin waktu kita sudah dekat, aku tahu itu.
Dan aku hanya ingin menjaga keutuhan hatiku di akhir waktu yang tersisa ini.
Karena akulah gadismu, dan kau adalah priaku, kekasih hatiku.


LOVE,
Jenet.

CURAHAN HATI PART.1

Malam yang selalu ku nanti
Ada rindu yang menggelora
Hanya menatap saja
Lebih dari dahaga yang terpuaskan
Jangan pernah biarkan lagi aku pergi
Dari semua mimpi yang kan kau gapai.
***


(puisi ini saya coba tuliskan kembali dalam bahasa Batak, mungkin akan lebih mengena)

Borngin na sai hupaima
Adong sihol na marsigorgor
Tung holan manatap sambing
Lobi sian uas na pinainumhon
Unang paloas be au mijur
Sian sude nipi nanaeng sieahanmu.


*saya angkat kembali dalam catatan, karena puisi ini tercipta oleh rasa dan cinta.

CamRa, 22 05 11
Jenet Marpaung

AKU DAN MERAHKU...

.
Aku adalah MERAHku.
MERAH adalah warnaku.
MERAH...bisa jadi karakterku.

MERAH itu DARAH
simbol kehidupan, keberanian dan semangat hidup.

MERAH itu API..
Panas, menyala dan membakar

MERAH itu MAWAR
Cantik, wangi dan mempesona..

MERAH itu AKU
AKU dan MERAHku.


CamRa, 13 05 11
Jenet Marpaung

KAU SANGAT PINTAR KAWAN... TAPI SAYANG ATHEIS...

Aku kagum, kau sangat pintar kawan, tapi sayang... Kau tidak percaya TUHAN...
Itu memang urusanmu kelak dengan Sang Pencipta, namun kasih yang terdoktrin dari ajaran yang kuanut menuntut aku ingin berbincang dengan mu.

Tapi untuk berkata, "Hei..kawan percayalah Tuhan itu ada," jelas itu akan kau tolak mentah-mentah, sebab ilmumu sudah pasti lebih tinggi dari ilmu ku. Aku sering mengamati mu kawan, aku juga sering menikmati karya gratis mu itu. Terima kasih atas itu semua yang sangat banyak memperkaya wawasan ku.

Kau memang tidak mengenal ku kawan, sama seperti aku juga yang tidak mengenal mu, tapi karya pintar mu itu yang membuat aku tertarik mengenal mu.

Kau sangat pintar kawan, tapi kau tak percayai TUHAN, oke baiklah...tak seorang pun bisa melarangmu, itu hak mu kawan. Tapi aku ingin bertanya, "Sudah bahagiakah kau alami begitu, sudah kau dapatkan kah apa yang kau cari, tidak ada lagikah yang kurang kau rasakan?"

Akhh...ku ingin mendekapmu kawan, ku ingin bisikkan sesuatu dengan lembut jauh ke ulu hatimu, TUHAN lah yang mengaruniakan nafas hidupmu.
Tapi aku takut kawan, itu pasti akan kau tolak, lalu kau akan cemoh ketidakberanianku?? Kau katakan kah aku pengecut??
Ya..ya..ya... Aku memang pengecut itu.
Aku hanya berani membuat tulisan ini tuk katakan padamu, "TUHAN ITU ADA DALAM HATI MU KAWAN, RASAKANLAH..., IMANILAH."

Kau sangat pintar kawan, dan aku yakin kau bisa memahami tulisanku. Beginilah caraku kawan tuk katakan padamu, "TUHAN ITU ADA, DAN MENCINTAIMU"


CamRa 24 03 2011

SPECIAL THANKS FOR...


Makasih Tuhan, usiaku udah nambah 1 tahun lagi, fufufu....ternyata diriku udah agak tuwir.
Tuhan aku minta di usiaku yang udah segini kasih aku jodoh ya Tuhan. Aku janji akan berusaha membuat yang terbaik antara karir dan rumah tangga nantinya. Aku sadar dengan status masih menuntut ilmu pasti akan menuntut usaha dan perjuangan keras jika saat ini Engkau beri aku kepercayaan untuk membina rumah tangga. Tapi aku percaya bahwa Tuhan akan membantu dan memampukan aku untuk menghandle semuanya dengan baik, kan aku punya Engkau ya Tuhan, Allah Yang Maha Kuasa.

Makasih juga buat seluruh teman-temanku yang telah mengirimkan ucapan selamat dan doa-doa tulus, baik yang dikirim ke no henpon atau by facebook ini.
Satu persatu dari ratusan ucapan itu aku coba balas. Itu adalah bentuk penghargaanku pada teman-teman semua atas ucapan selamat dan doa tulus teman. Kiranya Tuhanlah yang bisa membalas kebaikan teman semua.
Mungkin bagi banyak orang ribet untuk membalas-balas hal seperti ini, tapi bagi aku membalas satu per satu berarti aku juga turut mengaminkan apa yang didoakan teman-teman semua.
Hmm..bermacam-macam doanya, ada yang mendoakan supaya panjang umur, sehat selalu, makin sukses, cepat dapat jodoh, bahagia, supaya jadi berkat buat orang lain, makin bijak dan pintar dan bahkan ada yang mendoakan supaya kelak jadi kaya raya..
Hahaha...ditambahkan lagi dengan kaya hati, kaya cinta dan kaya materi...
Duuh...tiada terkira bahagiaku hari ini mendapat ucapan selamat dan doa teman-teman. Sembari tersenyum membalas kuaminkan semua itu dalam hatiku.

Keluargaku yang paling baik, makasih juga buat semuanya ya, semoga aku bisa jadi berkat untuk keluarga besar kita.

Tuhan, catatan ini adalah curahan hatiku padaMU, semoga Engkau berkenan membacanya ya.

Salam hormat dan puji syukurku padaMU.

Amin.


CamRa, 02 05 11
Jecqlien Netty Natarida Marpaung.

Kembali Malam Ini....




Kembali malam ini
kan ku kupas habis kulit wajahmu..
Ku sapu bersih riak beku yang ada di situ
Agar aku puas..
Yah puas melampiaskannya..
Kau tau tujuh hari bak tujuh tahun bagiku?
Ada hasrat yang merintih di sana
Di dasar itu
Di tempat kau terkurung tak dapat lepas
Itu cukup melemahkanku
Tapi malam ini
Satu sapaan judul laguku
dan mungkin satu tanyamu,
"Darimana?"
Cukup untuk menghapus semua.
Aku ingin berlama-lama di situ
walau hanya dengan begitu
cukup bagiku
Kembali untuk malam ini


Camra, 09 04 11

"AKH..RASA ITU HANYA SEBENTAR KAWAN.."



Yah.... Itulah ungkapan yang pas untuk menggambarkannya..
Bagaimana tidak??
Dirimu yang muncul tiba-tiba mengulurkan perhatian mampu membiusku sejenak melupakan galauku.
Dengan penjelasan yang pas kau tarik perhatianku.
Yaa... Saat itu ku berucap syukur, kau bisa mengalihkan perhatianku.
Namun masalah itu datang, suatu sisi gaulku berbicara, dan mungkin kau tak suka dengan itu.
Tapi itulah diriku teman, diriku dengan segala transparansinya, tidak ada yang bisa kututup-tutupi, ku tak pintar bersandiwara.
Akhirnya kau diam, tak sedikitpun kau katakan kenapa, kau hiraukan begitu saja semua ceritaku.
Ku lalu berfikir, "akh..sudahlah..."
Mungkin saja kau tak pernah menganggap aku, aku tidak mau terlalu berharap lebih.
Saat ini orang yang pernah kucoba lupakan itu muncul kembali, orang yang pernah kuberharap kau bisa alihkan perhatianku darinya.
Dan jujur rasa untuk nya belum bisa hilang.
Akupun tidak bisa tau apa yang akan terjadi setelah ini.
Hanya saja aku bisa berkata, "Akh..ternyata rasamu itu hanya sebentar saja teman."


(for you that I want to forget)

I GIVE YOU MY HEART



This is my desire
To honor You
Lord with all my heart
I worship You
All I have within me
I give You praise
All that I adore is in You


Lord I give You my heart
I give You my soul
I live for You alone

Every breath I take
Every moment I'm awake
Lord have Your way in me.
***


This night I wanna sing a song just for You my Lord
I love You all of my life, my soul and my heart.
Blessing me and my family and my friends in the world
from now and forever.
Amen.

ANDAI AKU BISA



Andai aku bisa....
Ku kan merangkul mereka yang terhina, teraniaya, dan tertindas

Andai aku bisa...
Ku tak kan biarkan Bait-Mu dibakar, dirusak oleh mereka

Andai aku bisa...
Ku kan bisik kan di telinganya.."itu salah kawan.."

Andai aku bisa...
Ku kan menjadi laksana embun yang sejuk menyirami kobar kemarahan mereka

Andai aku bisa...
Ku kan mengangkat mereka dari bencana banjir, gempa, kebakaran yang melanda

Andai aku bisa...
Ku kan berikan pendidikan dan pengobatan gratis pada mereka

Andai aku bisa...
Ku kan lindungi negara ku dari ancaman teroris yang tak menghargai nyawa

Andai aku bisa...
Ku kan bersihkan Indonesia ku dari orang-orang tamak, koruptor yang tak pernah merasa puas

Andai aku bisa...
Ku kan sebarkan virus cinta dan beri senyum tulus pengobat duka

Andai aku bisa...
Ku kan kibarkan panji perdamaian dunia dan katakan kita semua sama

Tapi aku hanya bisa...
Tunduk kan kepala, melipat tangan dan tutup mata..
Berdoa...
"Ya Tuhan yang punya semesta, jangan paling kan Wajah-Mu dari dunia, jangan biarkan kami lama menderita, sebab hanya Engkaulah yang bisa."


Camra, 2011

@@'KATA HATI YANG SALAH'@@



Pernahkah kata hati salah????
Jawabnya pernah....

BAIK???... Kamu kasar koq bicaranya, namun selama ini hatiku selalu bilang kamu sebenarnya baik...
PENYAYANG???... kamu gak pedulian koq, namun selama ini hatiku bilang kamu penyayang...
PINTAR???... kamu ternyata bodoh, buktinya kamu hanya bisa menilai secara fisikly, tapi selama ini hatiku bilang kamu pintar...
SETIA???... kamu playboy koq, buktinya kamu punya banyak cewek-cewek gak mutu, tapi selama ini hatiku bilang arghh..itu hanya pelampiasan, namanya juga cowok, kan butuh hiburan..
DEWASA???... Ternyata kamu gak dewasa, buktinya masalah kamu beberkan dengan gamblang keluar, tapi selama ini hatiku bilang kamu bisa menyimpan hal yang privasi...
MAPAN???... Biasa aja, namun hatiku selalu bilang harta bisa dicari...
GANTENG???... Kamu orangnya jelek koq, mata ku juga masih aktif, tapi selama ini hatiku bilang jangan pernah lihat dari kegantengan, itu tidak abadi..

Nah..itulah tadi pemaparan tentang kata hati yang salah, ternyata kamu itu tak lebih dari kamu yang terlihat dengan mata fisik..
Tapi itu sangat mendewasakan aku, aku harus bisa berfikir positif, aku tak akan pernah menghukum mu, sebab aku tidak berhak untuk itu, dan kamu pun berhak seperti itu..

Aku tetap pada prinsip ku sendiri, cantiklah seperti 'boru sunda', lembut dan santun seperti 'boru jawa', dan yang paling penting pintar dan punya budi pekerti seperti 'boru batak'..

Hmm... Bravo guys...
Kamu harus bisa jadi boruni RAJA yang sejati,(RAJA -_ Tuhan Yesus Kristus, *red)

"HATA HAPORSEAON"



1. Ahu porsea, di Debata Jahowa, ido Ama Pargogo nasohatudosan, natumompa langit dohot tano.

2. Ahu porsea, di Jesus Kristus, Anak ni Debata Jahowa nasasada i, ima natinubuhon ni si Maria, nagabegabean sian Tondi Parbadia, andorang sohabubuhan. Ido Tuhanta natumaon nabernit, dipanguhuman ni si Pilatus, namate tarpajal do Ibana di hau pinarsilang, natuat tu banua toru dung ditanom, namulak mangolu di ari patoluhon, namanaek tu surgo, laho hundul tu siamun ni Debata Jahowa, Amana i pargogo nasohatudosan i, disi ma Ibana paima mulak sogot tu tano on, manguhumi halak namangolu dohot namate.

3. Ahu porsea, di Tondi Parbadia, jala adong sada huria nabadia, huria hatopan ni halak Kristen angka nabadia, dohot dihasesaan ni dosa, dohot di hata i namandok, mulak mangolu sogot daging ni halak naung mate, dohot di hangoluan nasorasuda.

AMEN.



(catatan ini dibuat, karena ada permintaan dari teman-teman yang ingin mengetahui dan menghafalkan Hata Haporseaon dalam bahasa Batak Toba.
Jika ada yang salah atau yang kurang dari catatan ini, dimohon untuk segera menyampaikan koreksinya, demi kebaikan semua. Terimakasih. TUHAN YESUS MEMBERKATI.)

Kamis, 20 Oktober 2011

MANUSIA DAN KEBUDAYAANNYA


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL. 

Manusia sebagai makhluk individu yaitu manusia mempunyai sifat-sifat yang khas berlaku bagi dirinya sendiri sehingga berbeda dengan yang lain. Seperti : hobbi, kepercayaan/keyakinan, sifat dan lain-lain.

Manusia sebagai makhluk sosial yaitu ikut sertanya manusia di dalam hubungan-hubungan sosial dalam membentuk kebudayaan masyarakat dan kesadaran akan adanya persamaan dan perbedaan dengan orang lain.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA.

Masyarakat adalah orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian tak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah pendukungnya.

Rasa meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai kemasyarakatan yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti luas (agama, ideologi, kebatinan, kesenian, dan lain-lain).

Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berfikir dari orang-orang yang hidup bermasyarakat antara lain filsafat serta ilmu pengetahuan.

Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah (spiritual atau immaterial culture).


PENGERTIAN KEBUDAYAAN.

Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Buddhaya yang merupakan bentuk jamak kata Buddhi yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan istilah asing dengan Culture yang berasal dari kata Latin Odere yang berarti mengolah atau mengerjakan yaitu mengolah tanah atau bertani.
Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perikelakuan yang normatif, yaitu mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir, merasakan dan bertindak.

Pengertian kebudayaan menurut E.B. Tylor :
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Pengertian kebudayaan menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi :
Yaitu semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diterapkan pada keperluan masyarakat.

UNSUR-UNSUR POKOK KEBUDAYAAN.

- Menurut Melville J. Herskovits, ada 4 unsur pokok kebudayaan:
1. Alat-alat teknologi.
2. Sistem ekonomi.
3. Keluarga.
4. Kekuasaan politik.

 - Menurut Bronislaw Malinowski, unsur-unsur pokok kebudayaan yaitu:
1. Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat agar menguasai alam sekelilingnya.
2. Organisasi ekonomi.
3. Alat-alat dan lembaga-lembaga pendidikan dan pendidikan informal (pendidikan keluarga).
4. Organisasi kekuatan.

- Menurut C. Kluckhohn ada 7 unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universal :
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transport, dan sebagainya).
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya).
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan).
4. Bahasa (lisan maupun tulisan).
5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dan sebagainya).
6. Sistem pengetahuan.
7. Religi (sistem kepercayaan).


WUJUD-WUJUD KEBUDAYAAN.

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan dan sebagainya (wujudnya ideal dan sifatnya abstrak).
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu aktivitas serta tindakan yang berpola dari manusia dan masyarakat (bersifat konkrit).
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia bersifat konkrit/nyata (pabrik, komputer, kapal, candi, yang kecil seperti kain batik dan kancing baju).


SIFAT DAN HAKEKAT KEBUDAYAAN.

1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu dari sejak lahirnya generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan dan tindakan yang diizinkan.


CIRI-CIRI KEBUDAYAAN.

- Sifat dan hakekat tersebut di atas menjadi ciri-ciri setiap kebudayaan.
- Kebudayaan bersifat universal tetapi perwujudan kebudayaan mempunyai ciri-ciri yang khusus sesuai dengan situasi dan lokasinya.
- Contoh : bangsa Indonesia, Malaysia, Amerika mempunyai kebudayaan akan tetapi mempunyai ciri-ciri khusus yang berbeda-beda dengan yang lain.


GERAK KEBUDAYAAN.

- Tidak ada kebudayaan yang bersifat statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika atau gerak.
- Gerak dari kebudayaan tersebut terjadi oleh sebab gerak dari manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah dari kebudayaan.


FUNGSI KEBUDAYAAN BAGI MANUSIA.

Yaitu untuk kepuasan manusia baik di bidang spiritual maupun materil.
Hasil karya masyarakat menimbulkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama untuk melindungi manusia atau masyarakat itu sendiri dari lingkungan alamnya.


SEKIAN DAN TERIMAKASIH



Diambil dari berbagai sumber :
Manusia, masyarakat dan budaya, materi kuliah oleh Edy Purnomo, M,Si
Kebudayaan dan masyarakat, materi kuliah sosiologi.


Netti Natarida Marpaung
NPM : 15211137

Senin, 17 Oktober 2011

"" A N E H ""



ANEH.......
satu kata yang terus menyita perhatianku..
Pertanyaan yang tak bisa ku jawab dengan logika ku..
Aneh dengan diri sendiri dan aneh dengan lingkunganku..
Lalu muncul tanya dalam hatiku,
apakah slama ini aku bodoh??
Apakah slama ini aku buta???
Apakah slama ini aku tertipu??
Apakah slama ini aku terlalu merasa???
Apakah slama ini tak ada sesuatu untuk ku??
Apakah slama ini aku salah melihat???
Huugghhh...aku menghela nafas panjang...
Pertanyaan-pertanyaan yang tak bisa ku jawab..
Dan yang paling aneh.. ''kenapa aku tak menangis, kenapa air mataku tidak mau keluar??'
Aku mencoba mengevaluasi sifatku selama ini yang sangat gampang menitikkan air mata, kala aku mendengar dia mau pergi aku menangis sejadi-jadinya seolah itu sangat menyakitkan aku..
Tapi kenapa sekarang air mataku tidak bisa keluar..
Apa ini tidak menyakiti ku??
Tidak.... Ini sungguh sangat-sangat menyakitiku..
Atau karena aku orang yang kuat dan tabah??
Tidak... Aku orang yang lemah sehingga aku terperdaya,
Atau air mataku tidak sudi jatuh untuk orang yang sejahat kamu...
Aku tidak tau.....

A n e h...
Sampai sekarang kata itu masih terngiang dipikiranku...
Tapi ada satu hal yang aku bersyukur dengan keanehan ini..
Aku bisa mengambil arah yang pasti dari semua ketidakpastian itu..
Tuhan masih sangat menyayangi ku,
Dia menunjukkan siapa kamu sebenarnya...


(for u that hurt my heart)

@@ 'U N T U K M U'@@

 


Aku bisa melihat kembali pancaran sinar kebahagiaan di wajahmu,
yang sempat hilang beberapa saat lalu..
Aku tau aku adalah sumber kebahagiaan mu, walau tak pernah kau katakan itu,
Aku akan slalu membuat yang terbaik untuk mu, agar sinar itu tak akan pernah redup lagi....

(saat pertama ku melihat mu begitu mempesona)

Minggu, 16 Oktober 2011

"SUNGGUH...MENGETAHUI TAROMBO ITU SANGAT BERMANFAAT"


TAROMBO atau silsilah atau garis keturunan bagi masyarakat Batak merupakan hal yang sangat penting diketahui dan selalu diwariskan turun-temurun kepada keturunannya. Ini merupakan salah satu adat dan budaya bagi masyarakat Batak. Berikut ini saya ingin memaparkan sedikit pengalaman saya mengenai tarombo itu.

Pengalaman ini saya tuliskan sedemikian rupa agar kita memahami betul betapa pentingnya mengetahui tarombo itu, dan menyadari bahwa sebagai orang Batak harus bisa memahami adat maupun budayanya sendiri. Memahami tarombo dalam artian kita bisa mengetahui akan siapa-siapa saja yang masih terikat dalam satu garis keturunan atau silsilah kita dari sejak adanya marga kita itu.

Biasanya boru bagi orang Batak sangat jarang dipaparkan tarombo secara luas, cukup hanya tahu nomor berapa marga nya dan asalnya saja. Mungkin karena boru jika sudah menikah akan masuk ke hitungan garis keluarga dari suaminya, dan nantinya tarombo dari suaminyalah yang akan diikutkan.

Tapi hal ini tidak menyurutkan ketertarikan saya untuk lebih dalam mengetahui tarombo dari marga saya sendiri, walaupun saya boru, tapi saya bisa tahu siapa-siapa saja keturunan dari ompung kami sampai 5 (lima) generasi ke atas lengkap dengan keturunannya.

Jujur, saya hanya ber-modal tahu saja, 90% dari orang-orang yang masuk dalam silsilah tarombo itu tidak saya kenal secara langsung. Hal ini dikarenakan sejak dari generasi ke-3 di atas saya (ompung saya) sudah tidak lagi berdomisili di bona pasogit, ompung saya sudah lama merantau ke Asahan -  Sumatera Timur, dan tentu saja keluarga yang masih berdiam di bona pasogit tidak lagi saya kenal. Lagi pula karena banyak faktor saya tidak pernah pulang ke bona pasogit.

Besar di perantauan dan bermodalkan pengetahuan tarombo dari orang tua akhirnya mempertemukan saya dengan banyak saudara-saudara saya yang lain. Seperti halnya kejadian semalam saya bertemu dengan Bapauda (paman nya) bapak saya di tempat kerja saya. Sebagaimana lazimnya berkenalan secara Batak yaitu menyebut marga, saya sebut marga saya dan asal nya, dan ternyata ompung itu begitu kaget dengan penuturan saya tentang siapa saya dalam tarombo keluarga. Begitu beliau tahu siapa saya, ompungku ini sangat senang dan memeluk saya yang masih pahompu-nya sendiri. Saya sendiri juga kaget tidak menyangka bahwa beliau itu masih ompung saya, selama ini saya cuma tahu bahwa beliau itu adalah marga Marpaung seorang pengusaha bisnis hiburan di Jakarta ini.
Aha...kulihat ompungku ini menangis bahagia saat memeluk saya, begitu senangnya dia menceritakan pada teman di sebelah nya bahwa saya masih pahompunya sendiri. Dalam hati saya berkata, "Makasih Tuhan atas pertemuan ini, saya juga sangat senang bertemu dengan ompung saya ini."

Ada rasa kebahagiaan tersendiri jika kita berjumpa dengan keluarga yang tidak pernah kita kenal dan ternyata masih satu dalam garis keturunan keluarga. Ternyata kita tidak sendiri, kita punya keluarga besar yang jika kita mau mencari dan mengetahuinya, kita akan menemukan orang-orang itu.

Semoga catatan saya yang tidak bagus ini, mendorong teman-teman semua (terlebih kepada naposo) untuk lebih mau mengetahui tentang tarombo nya masing-masing, kepada laki-laki maupun perempuan, tarombo itu sangat penting buat kita.
HORAS.




kosakata :
tarombo  = silsilah, garis keturunan.
boru    = anak perempuan.
ompung  = kakek, nenek.
bona pasogit  = kampung halaman.
bapauda  = paman (adik laki-laki dari ayah).
pahompu  = cucu.
naposo  = anak muda.

(Artikel ini dibuat untuk tugas mata kuliah IBD dengan tema KONSEPSI IBD DALAM KESUSASTERAAN)




Jecqlien Netty Natarida Marpaung.