Doorprize (hadiah utama) itu jatuh pada orang yang tepat. Itulah
kesimpulan pribadi saya atas apa yang saya saksikan sendiri tadi di Gereja
pada Pesta Jubileum HKBP Jaka Sampurna yang berlangsung hari ini 22 Mei
2011.
Betapa tidak, selama saya aktif di kegiatan naposo di
Gereja ini kurang lebih satu setengah tahun ini, baru kali ini saya
lihat Gereja menghadiahkan sebuah sepeda motor sebagai doorprizenya,
biasanya paling keren itu kulkas atau TV. Mungkin euforia jubileum 150
tahun HKBP inilah yang menjadi pemicu Gereja-gereja HKBP dan khususnya
Gereja kami HKBP Jaka Sampurna mengadakan perayaan meriah dan
menyediakan hadiah-hadiah menarik tentunya.
Sejak pagi hari,
saat acara mulai berlangsung, para jemaat sudah memadati gedung Gereja,
bahkan aula yang berada di lantai bawah juga dipenuhi oleh jemaat karena
daya tampung ruang kebaktian yang ada di lantai dua tidak mencukupi lagi
untuk menampung seluruh jemaat yang ada. Biasanya Gereja kami mengadakan
empat sesion kebaktian (pagi, siang, ibsus, dan sore). Namun karena
hari ini dilaksanakan Perayaan Pesta Jubileum 150 tahun HKBP, maka
kebaktian hanya sekali saja yaitu pada pukul 9.30 wib. Itulah sebabnya
ruang kebaktian Gereja tidak bisa menampung seluruh jemaat yang hadir
pada saat itu.
Pesta berlangsung sangat meriah, dan panitia juga
mengundang beberapa artis Batak yang sudah cukup populer untuk
memeriahkan acara, antaralain RNB Trio, GRANADA VOICE, ASAPOS GRUP dan
juga Uninguningan khas Batak. Ada juga artis-artis lokal (jemaat Gereja)
yang tidak kalah hebat dari artis-artis tersebut yang turut
menyumbangkan suaranya serta dilelang untuk dana pembangunan huria.
Pada
puncak acara, yaitu pada penarikan undian kupon untuk pemenang hadiah
doorprize sebuah sepeda motor, saya dan mungkin juga seluruh jemaat HKBP
Jaka Sampurna harap-harap cemas menanti kupon siapakah yang akan
terundi sebagai pemenang? Begitu amang Pendeta mencabut satu lembar
kupon dari tumpukan kupon-kupon undian itu, dan disaksikan oleh beberapa
orang saksi, guna keabsahan penarikan undian, setelah dinyatakan kupon
sah oleh saksi, kemudian nomor undian kuponpun diumumkan. Seluruh
pemegang kupon yang masih hadir di situ memeriksa kupon masing-masing,
namun ditunggu beberapa saat kemudian tidak ada pemegang kupon yang
berdiri dan menyatakan kuponnyalah yang menang. Berhubung karena semua
jemaat menyatakan pemenang nomor kupon tersebut batal maka panitiapun
menyatakan batal dan harus dicabut satu nomor kembali.
Lalu Amang
Pendeta pun mengacak dan mencabut satu kupon kembali, masih dengan
harap-harap cemas mendengar nomor kupon pemenang, saya dan semua jemaat
mungkin berharap akan jadi pemenang hadiah utama. Namun apa hendak
dikata setelah panitia mengumumkan pemenang adalah nomor undian sekian
saya hanya mendengar komentar dari kiri kanan, "haaaa...kagak dapat."
Lalu tiba-tiba Didi, lelaki kurus berkacamata itu melompat kegirangan.
"Horeee...saya dapat..saya dapat."
Nyaris semua mata tertuju padanya, aduh..beruntung banget dia yah.
Mang
Didi, ya dialah orangnya pemenang hadiah utama sebuah sepeda motor itu.
Didi adalah lelaki Betawi yang masih beragama non Kristen yang bekerja
sebagai penjaga Gereja sekaligus sebagai pesuruh Gereja. Mang Didilah
yang paling tercapek (fisikly) dalam hal aktivitas-aktivitas yang
berlangsung di Gereja. Pria sederhana bertubuh kurus ini selalu ada di
Gereja untuk membereskan Gereja, mengecek peralatan sound system,
disuruh beli ini itu keperluan Gereja, bahkan menjagai kendaraan para
jemaat. Selama saya kenal, mang Didi ini adalah orang yang ramah dan
gampang mengenal orang. Bisa saya katakan mang Didi lebih mengenal aku
daripada Amang Pendeta kami sendiri. Mang Didi yang mungkin saja hanya
bisa bermimpi mempunyai sepeda motor tidak menyangka akan mendapat
berkat seperti itu.
"Mungkin ini adalah hadiah dari Tuhan Yesus," ucapnya terbata-bata.
Bukan
mungkin lagi mang Didi, itu pasti hadiah Tuhan Yesus untukmu, Tuhan
Yesus melihat hatimu dan hati semua orang yang ada di situ. Kaulah orang
yang pantas mendapatkan hadiah itu, tak perlu lagi kau minjam motor
jika parhalado atau siapapun nyuruh kamu beli ini itu. Sekarang kamu
sudah punya motor sendiri kan, hadiah dari Tuhan Yesus untuk orang
sebaik kamu. Hanya satu pertanyaan seperti yang dilontarkan panitia tadi
saat penyerahan hadiah itu, "Kapan saatnya kau menerima baptisan kudus
dan pengakuan mu bahwa Tuhan Yesuslah satu-satunya jalan kebenaran dan
hidup?"
Kami semua menunggumu tuk jadi seorang Kristen yang sejati.
Camra, 2011.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar