NETTI NATARIDA MARPAUNG

WELLCOME TO MY BLOG..

I'M A DREAMER, AND I WANNA MAKE MY DREAMS COME TRUE.

Sabtu, 16 Mei 2015

TUGAS KE-3. CAUSATIVE VERB




Pengertian Causative Verb

Causative verb adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan bahwa subject tidak bertanggungjawab langsung terhadap aksi yang terjadi melainkan seseorang atau sesuatu yang lain yang melakukan aksi tersebut.


Penggunaan Causative Verbs

Kalimat causative verb terbagi menjadi 2 macam, yaitu active dan passive causative. Pada kalimat active causative verb, agent (yang mengerjakan aksi) diketahui.  Sebaliknya, pada kalimat passive causative verb, agent biasanya tidak disebutkan.
Let, make, have, dan get merupakan causative verb yang umum digunakan. Fungsi dan rumus let, make, have, dan get sebagai berikut.

Verb
Fungsi
Rumus Active dan Passive Causative
Let
Membiarkan seseorang melakukan sesuatu
Active:
S + let + agent + action verb (bare infinitive) + …
Make
Memaksa atau sangat menyakinkan seseorang untuk melakukan sesuatu
Active:
S + (make-made) + agent + action verb (bare infinitive) + …
Have
Menginginkan seseorang mengerjakan sesuatu untuk subjek
Active:
S + (have-had) + agent + action verb (bare infinitive) + object
Passive:
S + (have-had) + object + action verb (V-3)
Get
Mirip dengan have namun dengan struktur kalimat yang berbeda
Active:
S + (get-got) + agent + action verb (toinfinitive) + …
Passive:
S + (got) + object + action verb (V-3)


Contoh Kalimat Causative Verbs

Beberapa contoh causative verb pada struktur active dan passive sebagai berikut.

Rumus
Verbs
Contoh Kalimat Causative Verb
Active Causative Verbs
have-had
Lala had her friend take her result test.
The student had the teacher speak slowly.
get-got
She got her parents to buy her a tennis racket.
The boy got his cat to chase a mouse.
make-made
The woman made her daughter eat up the tomatoes.
The manager makes her staff work hard.
Let
My father lets me choose my own future carrier.
The shepherd lets his sheep graze in the meadow.
Passive Causative Verbs
have-had
I had my house renovated last week.
He had his book returned as soon as possible.
get-got
Teddy got the money saved in the bank.
Yulia got her bedroom cleaned.


Sumber:



Kamis, 07 Mei 2015

RESUME KULIAH UMUM EKONOMI SYARIAH


Nama               : Netti Natarida Marpaung
NPM               : 15211137
Kelas               : 4EA17
Matkul             : Kewirausahaan


Resume Kuliah Umum Ekonomi Syariah
Pembicara        : Ronald Rulindo, Ph.D

BEING GLOBAL LEADER IN ISLAMIC FINANCE

ð  Financial system adalah suatu system yang mengatur transfer dana antara pihak yang kelebihan dana (sarver) dan pihak yang membutuhkan dana (borrower) agar tercapai alokasi dana yang efisien serta menyediakan fasilitas keuangan termasuk system pembayaran yang diperlukan dalam pembiayaan kegiatan bisnis.

ð  Perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram). 

ð  Perbandingan antara bank syariah dan bank konvensional adalah sebagai berikut:
Bank Syariah:
1.      Melakukan hanya investasi yang halal menurut hukum Islam
2.      Memakai prinsip bagi hasil, jual-beli, dan sewa
3.      Berorientasi keuntungan dan falah (kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai ajaran Islam)
4.      Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan
5.      Penghimpunan dan penyaluran dana sesuai fatwa Dewan Pengawas Syariah

Bank Konvensional:
1.      Melakukan investasi baik yang halal atau haram menurut hukum Islam
2.      Memakai perangkat suku bunga
3.      Berorientasi keuntungan
4.      Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-debitur
5.      Penghimpunan dan penyaluran dana tidak diatur oleh dewan sejenis

ð  Produk perbankan syariah
Beberapa produk jasa yang disediakan oleh bank berbasis syariah antara lain:
-          Titipan atau simpanan
-          Bagi hasil
-          Jual beli
-          Jasa

ð  Sejarah Sistem Perbankan Syariah
Sejarah sistem perbankan syariah ini muncul karena dilandasi dengan kehadiran dua gerakan renaissance Islam modern. Tujuan utama dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada lain sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Upaya awal penerapan sistem profit and loss sharing tercatat di Pakistan dan Malaysia sekitar tahun 1940-an, yaitu adanya upaya mengelola dana jamaah haji secara nonkonvensional. Rintisan institusional lainnya adalah Islamic Rural Bank di desa Mit Ghamr pada tahun 1963 di Kairo, Mesir.
Setelah dua rintisan awal yang cukup sederhana itu, bank islam tumbuh dengan sangat pesat. Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan International Association of Islamic Bank, hingga akhir 1999 tercatat lebih dari dua ratus lembaga keuangan Islam yang beroperasi di seluruh dunia, baik di negara-negara berpenduduk muslim maupun di Eropa, Australia maupun Amerika.

ð  Fenomena Riba dalam Aktifitas Ekonomi Masyarakat
Ada beberapa alasan mengapa riba tidak diperbolehkan, yaitu sebagai berikut:
1)      Karena riba tidak adil
2)      Riba berdampak pada krisis ekonomi
3)      Menyebabkan kemalasan.

ð  Property Alleviation adalah salah satu tujuan dari Islamic financial system
ð  Islamic Finance mendorong financial inclusion.
Financial Inclusion dan Financial Exclusion
Financial inclusion adalah suatu cara untuk mendapatkan akses masuk ke lembaga keuangan formal. Sedangkan financial exclusion adalah cara yang tidak orang sukai untuk masuk ke lembaga keuangan formal, alasannya karena mereka tidak mau mendapatkan riba.

ð  Boosting Economic Development
Ada beberapa cara untuk meningkatkan pembangunan ekonomi, sebagai berikut:
1)      Kemampuan teknikal
2)      Kemampuan manajerial
3)      Spiritual

ð  Urgent Homework in Islamic Finance:
1.      Pengembangan produk dan perbaikan proses bisnis
2.      Meningkatkan kualitas syariah government
3.      Strengthening and harmonizing rules regulation and supervision
4.      Promoting infrastructure development.


ð  How to become global leader in Islamic Finance?
1)      Mantapkan  niat terlebih dahulu
2)      Memperluas wawasan
3)      Meningkatkan pengetahuan
4)      Bangunlah visi
5)      Istiqomah
6)      Lakukanlah bersama-sama