NETTI NATARIDA MARPAUNG

WELLCOME TO MY BLOG..

I'M A DREAMER, AND I WANNA MAKE MY DREAMS COME TRUE.

Minggu, 06 November 2011

"TAK PERNAH TERLAMBAT PERTOLONGAN-MU"

***
Tuhan datang dan hadir tepat waktu untuk menolong kita, tak ada kata terlambat atas pertolongan-Nya pada kita, di saat puncak dari masalah kita telah ada di depan mata, Tangan Tuhan dengan sigap akan menolong kita, asalkan di dalam benak kita selalu ada usaha dan tidak mengenal kata menyerah.

Yaahhh....selalu saja saya senang menuliskan segala sesuatu yang saya alami dengan kebaikan dan kemurahan hati-Nya kepadaku. Terlebih dengan pengalaman ini, saat saya mengikuti Festival Paduan Suara Gerejawi yang diadakan Agustus yang lalu di HKBP Pasar Rebo, kebetulan waktu pelaksanaan final fesparawi tersebut berbenturan dengan jadwal kuliah saya di kampus. Sebelumnya saya tidak terlalu memikirkan akan jadi masalah besar jadwal yang bersamaan tersebut, dalam hati saya berfikir, "Akhh...ntar masuk ajalah sebentar ke kampus, terus izin sama dosennya," namun karena mata kuliah yang bersangkutan adalah mata kuliah utama, terlebih lagi itu dosen ada sedikit killer-killernya, jadi dah diriku bermasalah, dapat izin sih, tapi dengan syarat harus ada surat rekomendasi dari lembaga atau dari gereja yang bersangkutan dan harus diserahkan Senin jam 10.00 pagi ke sekdos.

Hmmmm... baiklah, dengan semangat saya melangkahkan kaki meninggalkan kampus kembali ke rumah. Dengan sisa waktu yang sedikit saya berkemas-kemas, selesai dan segera menyusul teman-teman di gereja yang sudah menunggu ku sejak tadi.

Mungkin di sini saya tidak akan luas menceritakan apa dan bagaimana detailnya tentang pertandingan yang kami ikuti, intinya kami tidak mendapatkan juara pada festival itu. Selesai festival saya sampaikan kepada ketua naposo dan kepada pelatih kami bahwa saya membutuhkan surat rekomendasi dari gereja untuk keperluan kampus sebagai surat bukti bahwa saya izin adalah benar-benar untuk mengikuti festival tersebut.

"Koq gak dari kemarin-kemarin kamu minta Net, duuuuhhh susah tuh berhadapan sama kakak itu" (sekretaris gereja maksudnya).
"Iya..gue juga gak nyangka bakalan ribet begini, tadinya sih mikir buat izin lisan doank, eh ternyata harus pake surat izin dari gereja kata dosennya, yah gini deh..."
"Si Imel aja pernah nangis dibuatnya gara-gara minta surat rekomendasi nilai untuk kampusnya." kata teman ku yang lain.

Hmmmm...gimana yah, dan benar juga begitu saya samperin kakak itu (kaka sekretaris gereja) dan mengatakan butuh surat rekomendasi jawabannya selalu saja menyulitkan, kenapa baru sekarang, yang inilah yang itulah. Melihat kami ada sedikit berdebat, abang pelatih kami pun turun tangan,

"Sudah, buat kan surat rekomendasi nya itu, gak usah banyak tanya lagi." kata pelatih kami.
"Iya, bang."  jawab kakak itu. "Ya udah nanti sms kan ke saya data-datanya ya!"
"Oke kak, siap." jawab saya.

Minggu paginya saya coba sms lagi untuk mengingatkan kalau saya ibadah sore dan sebisa mungkin selesai ibadah saya sudah bisa mengambil surat tersebut. Namun apa, sebelum masuk ibadah saya coba cari kaka itu tidak ada, saya telepon ke nomor hp nya dia malah marah-marah pada saya,

"Eehh..surat mu belum jadi ya, pendeta tidak ada, jadi belum bisa diambil, hari selasa saja kamu datang tuk mengambilnya."
"Whaaatttt??? hari selasa...aduuuuuhhh...saya kan udah bilang kaka, dosennya minta hari senin, gimana donk"
"Tapi kamu gak bisa maksa saya, salah kamu sendiri kenapa kamu telat ngajuinnya, si Rosma dua minggu sebelum hari H udah ngajuin, jadi kamu harus terima, lagian saya lagi gak di gereja nih, saya lagi bawa anak sekolah minggu."
"Kalau cuma belum ditandatangani saja, gimana kalau saya yang pergi minta tandatangan ke rumah pendeta kak?" tawar saya lagi.
"Gak bisa gitu, pokoknya surat yang keluar dari gereja harus sepengetahuan saya, itu peraturannya."
"Aduuuuhhh...gimana yaa...ada solusi yang lain gak kak." saya coba menghiba.
"Keputusannya surat bisa diambil hari selasa jam sepuluh pagi saya sudah di kantor.........." tuutt...tuuttt...tuutttt....

Aduuuhhh....mana henpon mati lagi, lowbath, aarrrggghhhh...
Yaahh sudahlah, tidak ada harapan lagi, kalau hari selasa yang bisa suratnya, berarti ada tak ada surat saya harus memberanikan diri menghadap dosen nya hari senin, biarlah apa pun yang terjadi saya akan menghadap, tekad saya dalam hati.

Dengan langkah gontai saya masuk ke dalam gereja, mencoba untuk konsentrasi di kebaktian yang saya ikuti. Dalam ibadah saya berdoa,

"Biarlah Tuhan, saya sudah berusaha meminta surat izin dari kakak itu, tapi gak bisa juga, walaupun begitu, tanpa surat itu saya sudah nekad untuk berani menghadap dosen besok dan berterus terang, apa pun yang terjadi saya siap menerimanya Tuhan."

Ternyata di dalam kepasrahan dan tekad kuat kita, Tuhan tidak tinggal diam, Dia melawat hati kita masing-masing, Dia melawat hati kakak itu.
Sehabis ibadah saya turun ke bawah, lalu saya lihat ada kakak itu, dengan senyum yang lebar saya salam dan ucapkan selamat hari minggu, dan tiba-tiba saja,

"Tunggu sebentar ya, surat mu lagi ditanda tangan kan."

Ooohh  maaayy Gaaadd...benarkah??? Bukankah tadi kaka itu bilang dia sedang bepergian dan tidak ada di gereja, koq bisa tiba-tiba kaka itu datang dan membuatkan surat saya ya, jadi selama aku berdoa dalam ibadah tadi Tuhan mendengar keluh kesah ku, hmmmm...luar biasa banget Tuhan ku, tak sedetik pun terlambat pertolongan Nya, mungkin tadi Tuhan mengizinkan kesabaran saya untuk diuji, dan apakah saya membenci jika tidak diberikan. Dan Tuhan melihat saya lulus dalam ujian itu sehingga dalam waktu yang sangat singkat Dia memberikan pertolongan pada saya.
Terpujilah Engkau Tuhan, Bapa Yang Maha Baik dan Maha Pengasih.

"Makasih banget kakak atas suratnya." saya peluk kakak itu dengan hati yang bersyukur, ternyata jadi juga besok saya kasih suratnya, bathin saya.

"Lain kali kalau butuh surat, jauh-jauh hari harus sudah dilaporkan ya, jangan begitu lagi."
"Iya kak, saya ngerti."  jawab saya.

Dengan langkah yang ringan dan hati yang gembira saya tinggalkan halaman gereja dan pulang ke rumah. Sesampai di rumah saya charge henpon saya yang mati mendadak saat nelpon tadi. Lalu saya hidupkan, sebentar kemudian ada sms yang masuk ke henpon saya, mungkin sms yang tertunda karena hp saya mati tadi.

"Maaf ya, saya tidak bermasalah dengan mengkonsep surat. Solusinya hari senin baru bisa saya kasih, saya sampai kantor jam 9, sekitar jam 10 surat mu sudah selesai, makasih."

Saya tutup henpon saya dengan tersenyum, "Terimakasih Tuhan, telah bukakan hati kakak itu untuk saya. I love you my Lord, I love you sista."

KU NAIK KAN SYUKUR KU..
BUAT HARI YANG KAU B'RI..
TAK HABIS-HABISNYA KASIH DAN RAHMAT MU..
S'LALU BARU DAN TAK PERNAH TERLAMBAT PERTOLONGAN MU..
BESAR SETIA MU DI S'PANJANG HIDUP KU..

Camra, 11/6/11
Jenet Marpaung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar