KOMUNIKASI
PENTINGNYA KOMUNIKASI
Manusia termasuk makhluk sosial yang tidak dapat
hidup sendiri atau makhluk yang selalu bermasyarakat. Sebagai makhluk
sosial, manusia selalu melakukan hubungan kerja sama, belajar, berjualan,
bertamu, dan lain sebagainya. Setiap melakukan aktivitas, manusia pasti
berkomunikasi. Jadi setiap manusia senantiasa melakukan komunikasi dalam
setiap aktivitas sehari-hari.
Beberapa alasan pentingnya Komunikasi:
a. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar
b. Komunikasi menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
c. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik, dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
d. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam organisasi dan di luar organisasi.
e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.
a. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar
b. Komunikasi menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
c. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik, dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
d. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam organisasi dan di luar organisasi.
e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.
DEFINISI KOMUNIKASI
Beberapa definisi komunikasi dapat disebut di bawah
ini.
1. Louis Forsdale (1981), seorang ahli komunikasi dan pendidikan, mengungkapkan “communication is the process by which system is established, maintained, and altered by menans of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara dan diubah.
2. Gatewood and Taylor (1996) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses memindahkan informasi dan pengertian (maksud) dari satu orang kepada orang lain.
3. Stoner, Freeman dan Gilbert (1996) mengartikan komunikasi sebagai suatu proses yang dipergunakan oleh manusia untuk mencari kesamaan arti lewat tranmisi pesan simbolik.
4. Newman dan Summer (1961) mengartikan komunikasi sebagai proses pertukaran fakta, ide, opini atau emosi melalui kata-kata, surat-surat, symbol-simbol atau pesan.
1. Louis Forsdale (1981), seorang ahli komunikasi dan pendidikan, mengungkapkan “communication is the process by which system is established, maintained, and altered by menans of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara dan diubah.
2. Gatewood and Taylor (1996) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses memindahkan informasi dan pengertian (maksud) dari satu orang kepada orang lain.
3. Stoner, Freeman dan Gilbert (1996) mengartikan komunikasi sebagai suatu proses yang dipergunakan oleh manusia untuk mencari kesamaan arti lewat tranmisi pesan simbolik.
4. Newman dan Summer (1961) mengartikan komunikasi sebagai proses pertukaran fakta, ide, opini atau emosi melalui kata-kata, surat-surat, symbol-simbol atau pesan.
PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi merupakan proses penyampaian
pesan dari pengirim kepada penerima, menggunakan isyarat tangan, atau
menggunakan sarana komunikasi tertentu lainnya.
1. Pengirim (sender)
Proses komunikasi diawali oleh pengirim sebagai sumber pesan. Pengirim, dalam kerangka keorganisasian dapat berupa karyawan biasa, manajer, atau pihak luar yang memberikan gagasan, maksud, informasi dan bertujuan mengadakan kumunikasi. Pengirim dalam hal ini telah menentukan makna apa yang akan disampaikannya. Agar apa yang akan disampaikan itu dapat tersusun dengan baik, maka sender perlu menyusun sebuah rencana yang berisi makna utama apa yang akan disampaikan.
Proses komunikasi diawali oleh pengirim sebagai sumber pesan. Pengirim, dalam kerangka keorganisasian dapat berupa karyawan biasa, manajer, atau pihak luar yang memberikan gagasan, maksud, informasi dan bertujuan mengadakan kumunikasi. Pengirim dalam hal ini telah menentukan makna apa yang akan disampaikannya. Agar apa yang akan disampaikan itu dapat tersusun dengan baik, maka sender perlu menyusun sebuah rencana yang berisi makna utama apa yang akan disampaikan.
2. Penyandian (encoding)
Tindakan pemberian arti simbol-simbol pada pemikiran, misalnya memutuskan kata-kata mana yang harus dikatakan atau ditulis disebut sebagai penyandian (encoding). Penyandian itu perlu karena informasi hanya dapat dikirimkan dari seorang kepada orang lain lewat perwakilan atau sandi.
Tindakan pemberian arti simbol-simbol pada pemikiran, misalnya memutuskan kata-kata mana yang harus dikatakan atau ditulis disebut sebagai penyandian (encoding). Penyandian itu perlu karena informasi hanya dapat dikirimkan dari seorang kepada orang lain lewat perwakilan atau sandi.
3. Saluran Komunikasi
(communication chanel)
Ketika orang-orang berkomunikasi dalam lingkungan organisasi, mereka biasanya menggabungkan tampilan vokal (saluran pendengaran) dan pandangan (saluran penglihatan). Sentuhan (saluran peraba), penciuman (saluran penciuman), dan perasa (saluran saraf) juga digunakan dalam saluran pesan dalam komunikasi. Fungsi saluran komunikasi di sini adalah sebagai alat menyampaikan pesan. Untuk menyampaikan pesan yang dimaksud, seseorang dapat meggunakan berbagai macam, yaitu tatap muka, telepon, pertemuan kelompok, komputer, memo, pernyataan kebijakan, system imbalan, jadwal produksi, dan ramalan penjualan.
Ketika orang-orang berkomunikasi dalam lingkungan organisasi, mereka biasanya menggabungkan tampilan vokal (saluran pendengaran) dan pandangan (saluran penglihatan). Sentuhan (saluran peraba), penciuman (saluran penciuman), dan perasa (saluran saraf) juga digunakan dalam saluran pesan dalam komunikasi. Fungsi saluran komunikasi di sini adalah sebagai alat menyampaikan pesan. Untuk menyampaikan pesan yang dimaksud, seseorang dapat meggunakan berbagai macam, yaitu tatap muka, telepon, pertemuan kelompok, komputer, memo, pernyataan kebijakan, system imbalan, jadwal produksi, dan ramalan penjualan.
4. Pengertian Sandi (Decoding)
Pesan yang diterima kemudian diinterpretasikan dan diterjemahkan ke dalam informasi yang mempunyai arti. Proses ini dilakukan dengan dua cara, pertama penerima harus menerima, kemudian mengartikannya. Pengertian dipengaruhi oleh pengalaman penerima, pemilihan penilaian pribadi mengenai simbol dan gerakan tubuh yang dipakai, dan harapan. Meciptakan gelombang suara yang penuh arti adalah sandi yang tepat, yang pantas untuk penyandian dengan melalui suatu sumber; menterjemahkan gelombang suara ke dalam pemikiran merupakan penguraian sandi (decoding).
Pesan yang diterima kemudian diinterpretasikan dan diterjemahkan ke dalam informasi yang mempunyai arti. Proses ini dilakukan dengan dua cara, pertama penerima harus menerima, kemudian mengartikannya. Pengertian dipengaruhi oleh pengalaman penerima, pemilihan penilaian pribadi mengenai simbol dan gerakan tubuh yang dipakai, dan harapan. Meciptakan gelombang suara yang penuh arti adalah sandi yang tepat, yang pantas untuk penyandian dengan melalui suatu sumber; menterjemahkan gelombang suara ke dalam pemikiran merupakan penguraian sandi (decoding).
5. Penerimaan (Receiver)
Bila pesan tidak sampai pada penerima, maka komunikasi itu belum terjadi. Artinya, pesan yang dikirimkan itu harus diterima baik (dipahami) oleh penerima. Oleh karena itu pesan yang dikirimkan harus jelas kepada siapa pesan itu ditujukan. Dalam hal ini kita tidak akan menggunakan cara yang sama dalam berkomunikasi kepada anak-anak dan berkomunikasi kepada orang dewasa. Jadi dalam berkomunikasi siapa pendengarnya perlu dipertimbangkan.
Bila pesan tidak sampai pada penerima, maka komunikasi itu belum terjadi. Artinya, pesan yang dikirimkan itu harus diterima baik (dipahami) oleh penerima. Oleh karena itu pesan yang dikirimkan harus jelas kepada siapa pesan itu ditujukan. Dalam hal ini kita tidak akan menggunakan cara yang sama dalam berkomunikasi kepada anak-anak dan berkomunikasi kepada orang dewasa. Jadi dalam berkomunikasi siapa pendengarnya perlu dipertimbangkan.
6. Umpan Balik (Feedback)
Sebuah rangkaian umpan balik (Feedback) memberi saluran bagi tanggapam penerima yang memungkinkan sender untuk menentukan apakah pesan telah diterima dan menghasilkan tanggapan yang dimaksudkan. Bagi manajer, umpan balik komunikasi ini mungkin datangdari berbagai macam cara. Dalam situasi tatap muka, umpan balik bias terjadi secara langsung melalui tanda-tanda atau sandi. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim (sender), perngirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim berarti komunikasi tersebut efektif.
Sebuah rangkaian umpan balik (Feedback) memberi saluran bagi tanggapam penerima yang memungkinkan sender untuk menentukan apakah pesan telah diterima dan menghasilkan tanggapan yang dimaksudkan. Bagi manajer, umpan balik komunikasi ini mungkin datangdari berbagai macam cara. Dalam situasi tatap muka, umpan balik bias terjadi secara langsung melalui tanda-tanda atau sandi. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim (sender), perngirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim berarti komunikasi tersebut efektif.
7. Kegaduhan (noise)
Gangguan (noise) merupakan sifat yang melekat pada komunikasi. Dalam setiap proses komunikasi, kegaduhan atau kendala-kendala dalam berkomunikasi akan selalu ada. Gangguan dapat timbul dalam saluran komunikasi, atau metode pengiriman seperti udara dan kertas. Ganggua juga dapat terjadi secara internal (kurang perhatian penerima) atau eksternal (gangguan suara lain).
Gangguan (noise) merupakan sifat yang melekat pada komunikasi. Dalam setiap proses komunikasi, kegaduhan atau kendala-kendala dalam berkomunikasi akan selalu ada. Gangguan dapat timbul dalam saluran komunikasi, atau metode pengiriman seperti udara dan kertas. Ganggua juga dapat terjadi secara internal (kurang perhatian penerima) atau eksternal (gangguan suara lain).
KOMUNIKASI PERSUASIF
Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang
bertujuan untuk mengubah atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku
seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
komunikator
Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi persuasif
agar berhasil
Banyak faktor menentukan keberhasilan/ ketidak
berhasilan suatu pesan yang bertujuan persuasif. Empat faktor utama adalah
1. Sumber pesan/ komunikator yang mempunyai
kredibilitas yang tinggi; contohnya seseorang yang mempunyai pengetahuan
tentang apa yang disampaikannya.
2. Pesan itu sendiri (apakah masuk akal/ tidak)
3. Pengaruh lingkungan
4. Pengertian dan kesinambungan suatu pesan (apakah
pesan tersebut diulang-ulang)
Namun faktor-faktor ini tidak berjalan secara
bertahap, pada banyak kasus faktor-faktor ini saling tumpang tindih.
PANDANGAN TENTANG PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi pemasaran terlalu sering hanya berfokus
untuk mengatasi kesenjangan kesadaran akan produk, citra, atau preferensi dalam
pasar sasaran. Tetapi pandangan dalam komunikasi pemasaran ini memiliki
beberapa keterbatasan, terlalu pendek dan mahal, dan sebagian besar pesan jenis
ini tidak sampai kepada pelanggan sasaran.
Sekarang terjadi gerakan yang
memandang komunikasi sebagai pengelolaan proses pembelian pelanggan sepanjang
waktu. Selama tahap sebelum penjualan, tahap penjualan, tahap pemakaian, dan
tahap setelah pemakaian. Dan karena setiap pelanggan berbeda, program komunikasi
perlu dirancang untuk segmen, celah pasar, dan bahkan individu tertentu. Dengan
adanya teknologi elektronik baru, perusahaan harus bertanya bukan hanya
"Bagaimana kita dapat menjangkau pelanggan kita?" tetapi juga
"Bagaimana kita dapat menemukan cara yang memungkinkan para pelanggan kita
mencapai kita?”
Dengan demikian, titik awal dalam proses komunikasi
adalah memeriksa semua interaksi potensial yang mungkin dimiliki pelanggan
sasaran dengan produk dan perusahaan. Misalnya, seseorang yang ingin membeli
komputer akan bertanya pada orang lain, melihat iklan di televisi, membaca
artikel di koran dan majalah, dan mengamati komputer yang dipajang di toko-toko
komputer. Pemasar perlu menilai pengalaman dan kesan-kesan manakah yang paling
berpengaruh pada berbagai tahap dalam proses pembelian. Pemahaman ini akan
membantu pemasar dalam mengalokasikan dana komunikasinya dengan lebih efisien.
MEMILIH SALURAN KOMUNIKASI
Komunikator harus memilih saluran komunikasi yang
efisien untuk menyampaikan pesan. Dalam banyak kasus diperlukan banyak saluran
komunikasi yang berbeda. Misalnya, wiraniaga perusahaan farmasi jarang mendapat
waktu 10 menit dari seorang dokter yang sibuk. Penyajian mereka harus singkat,
cepat, dan meyakinkan. Hal ini membuat penjualan produk farmasi menjadi sangat
mahal dan industri farmasi harus memperkuat berbagai saluran komunikasi. Hal
ini mencakup pemasangan iklan di jurnal-jurnal, mengirim surat langsung
(termasuk pita video, dan audio), memberikan sampel gratis, dan bahkan
pemasaran lewat telepon. Perusahaan-perusahaan farmasi biasanya mensponsori
konferensi medis yang mengundang dan membayar sejumlah besar dokter untuk
menghabiskan akhir minggu dengan mendengarkan dokter-dokter terkemuka memuji
obat tertentu pada pagi harinya dan pada sore harinya berolah raga golf atau
tennis.
Wiraniaga akan mengatur konferensi jarak jauh yang
mengajak para dokter untuk mendiskusikan suatu masalah bersama melalui telepon
dengan seorang pakar. Para wiraniaga akan mensponsori kelompok makan siang dan
makan malam dengan para dokter. Semua pendekatan ini dilakukan untuk membangun
preferensi para dokter pada suatu obat bermerek yang sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan obat generik.
MODEL KOMUNIKASI PEMASARAN
Model komunikasi pemasaran yang biasa dikembangkan
pada umumnya tidak jauh dengan proses komunikasi dalam ilmu komunikasi. Model
komunikasi pemasaran meliputi sender atau disebut juga sumber (source).
Pertama kali pesan komunikasi datang dari sumber.
Dalam pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada
konsumen. Pihak yang mengirim pesan tentu saja perusahaan. Proses selanjutnya
yaitu perusahaan menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan
direspons secara positif oleh penerima dalam hal ini konsumen. Pada proses
tersebut ditentukan pula jenis komunikasi apa yang akan digunakan. Apakah pesan
akan disampaikan melalui iklan, personal selling, promosi penjualan, publik
relation atau pemasaran langsung. Proses enconding ini juga disebut sebagai
proses menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang
akan dikirimkan kepada penerima.
Proses selanjutnya yaitu menyampaikan
pesan melalui media. Jika pesan dirancang dalam bentuk iklan, maka pesan harus
disampaikan dalam bentuk media cetak atau media elektronik. Pesan yang
disampaikan dalam media cetak akan berbeda bentuk dan strukturnya dengan pesan
yang disampaikan dalam media elektronik. Pesan dalam media cetak biasanya
bersifat detail dan menjelaskan karakteristik produk secara lengkap. Sedangkan
pesan yang akan disampaikan dalam media elektronik seperti radio dan televisi
tidak boleh secara detail menerangkan produk karena akan sangat memakan biaya.
Proses penyampaian pesan melalui media ini disebut sebagai proses transmisi.
Pesan yang disampaikan melalui media akan
ditangkap oleh penerima. Ketika pesan diterima, penerima akan memberikan
respons terhadap pesan yang disampaikan. Respons yang diberikan bisa positif,
negatif atau netral. Respon positif tentu saja adalah respons yang diharapkan
oleh pengirim pesan. Respon positif identik dengan terjadinya keserasian antara
harapan pengirim pesan dengan tanggapan penerima pesan.
Dengan perkataan lain, pesan yang dirancang
direspons sesuai dengan keinginan perancang pesan. Kesesuaian antara harapan
pengirim dengan tanggapan penerima inilah yang diharapkan terjadi, karena hal
ini akan mempengaruhi perilaku konsumen secara positif. Hal yang tidak
diharapkan terjadi adalah respons negatif atau netral dari konsumen (penerima
pesan), respon negatif ini terjadi karena tidak terjadinya keserasian antara
harapan pengirim pesan dengan respons dilakukan oleh penerima. Pengirim
mengharapkan A, konsumen mengharapkan B, jadi ada ketidaksesuaian antara
harapan pengirim dengan tanggapan konsumen. Proses memberikan respons dan
menginterprestasikan pesan yang diterima disebut sebagai proses decoding.
Proses decoding berarti penerima pesan memberi interprestasi atas pesan yang
diterima.
Proses decoding ini akan dilanjutkan dengan
tindakan konsumen sebagai penerima pesan, jika pesan yang sampai diterima
secara positif, maka hal ini akan memberikan pengaruh positif pada sikap dan
perilaku konsumen. Sikap positif konsumen terhadap suatu produk akan mendorong
konsumen untuk melakukan tindakan pembelian, karena dibatasi oleh kemampuan
daya beli. Sedangkan sikap negatif terhadap produk akan menghalangi konsumen
untuk melakukan tindakan pembelian. Janganlah sikap negatif, sikap positif pun
tidak semuanya diakhiri dengan pembelian, apalagi jika sesorang mempunyai sikap
negatif, pasti akan sangat menghalangi tindakan pembelian. Oleh karena itu,
pembentukan sikap positif terhadap produk sangat penting dilakukan oleh
perusahaan.
Proses terakhir yaitu umpan balik atas pesan
yang dikirimkan. Perusahaan mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai
dengan harapan, artinya mendapat respons dan tindakan yang positif dari
konsumen atau justru pesan tidak sampai secara efektif. Pengukuran efektifitas
pesan adalah tingkat penjualan produk yang ditawarkan ke pasar. Pesan melalui
iklan disebut berhasil atau efektif jika tingkat penjualan produk setelah
proses penyampaian pesan meningkat secara signifikan. Sebaliknya
pesan yang disampaikan tidak efektif jika setelah pesan disampaikan
penjualan produk tidak meningkat, atau justru turun. Indikator penjualan ini
seharusnya menjadi sinyal awal bagi perusahaan untuk melakukan penelitian atas
pesan yang sampaikan ke konsumen.
ALAT-ALAT PROMOSI DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN
Periklanan
Karena banyaknya bentuk dan penggunaan periklanan,
sangat sulit untuk membuat generalisasi yang merangkum semuanya. Namun,
sifat-sifat berikut dapat diperhatikan:
Presentasi umum: Periklanan yang bersifat umum itu
memberikan semacam keabsahan pada produk dan menyarankan tawaran yang
terstandardisasi. Karena banyak orang menerima pesan yang sama, pembeli mengetahui
bahwa motif mereka untuk membeli produk tersebut akan dimaklumi oleh umum.
Tersebar luas: Periklanan adalah medium yang berdaya
sebar luas yang memungkinkan penjual mengulang pesan berkali-kali. iklan juga
memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan dari berbagai pesaing.
Periklanan berskala besar oleh seorang penjual menyiratkan hal yang positif
tentang ukuran., kekuatan, dan keberhasilan penjual.
Ekspresi yang lebih kuat: Periklanan memberikan
peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan
cetakan, suara, dan warna yang penuh seni.
Tidak bersifat pribadi: Audiens tidak merasa wajib
untuk memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan monolog, bukan
dialog, dengan audiens.
Promosi Penjualan
Walaupun alat promosi penjualan-kupon, kontes, harga
premi, dan sejenisnya sangat beragam, semuanya memberikan tiga manfaat yang
berbeda:
Komunikasi: Promosi penjualan menarik perhatian dan
biasanya meinberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen ke produk
bersangkutan.
Insentif Promosi penjualan menggabungkan sejumlah
kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.
Ajakan: Promosi penjualan merupakan ajakan untuk
melakukan transaksi pembelian sekarang.
Perusahaan menggunakan alat-alat promosi penjualan
itu untuk menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosi
penjualan dapat digunakan untuk mendapatkan akibat jangka pendek seperti
mendramatisir tawaran produk dan mendorong penjualan yang lentur.
Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas
didasarkan pada tiga sifat khusus:
Kredibilitas yang tinggi: Ceritera dan gambar
mengenai beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan
iklan.
Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik
sebelumnya: Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang
cenderung menghindari wiraniaga dan iklan.
Dramatisasi: Hubungan masyarakat memiliki kemampuan
untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.
Pemasar cenderung kurang menggunakan hubungan
masyarakat; tetapi program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik
dan dikoordinasikan dengar elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat
efektif.
Penjualan personal
Penjualan personal adalah alat yang paling
efektif-biaya pada tahap proses pembeliar lebih lanjut, terutama dalam
membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Penjualan personal,
memiliki tiga ciri khusus:
Konfrontasi personal: Penjualan personal mencakup
hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau
lebih. Masing-masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain
dengan lebih dekat.
Mempererat: Penjualan personal memungkinkan
timbulnya berbagai jenis hubungar mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan
persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah benar-benar mengetahui_ minat pelanggan
yang terbaik.
Tanggapan: Penjualan personal membuat pembeli merasa
berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga.
Pemasaran Langsung
Meski terdapat berbagai bentuk pemasaran
langsung-surat langsung, pemasaran jarak jauh, pemasaran elektronik, dan
sebagainya-semuanya memiliki empat karakteristik berikut. Pemasaran langsung
bersifat:
Nonpublik: Pesan biasanya ditujukan kepada orang
tertentu.
Disesuaikan: Pesan dapat disiapkan untuk menarik
orang yang dituju.
Terbaru: Pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat.
Interaktif: Pesan dapat diubah tergantung pada
tanggapan orang tersebut
SUMBER
http://rifiandhika.wordpress.com/2012/11/13/definisibentuk-dan-pentingnya-komunikasi-dalam-organisasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_persuasif
http://bagarsclothing.wordpress.com/2012/06/08/pengertian-komunikasi-persuasif/
http://belajarserbaneka.blogspot.com/2012/11/pandangan-tentang-proses-komunikasi.html
http://www.zoeldhan-infomanajemen.com/2013/04/memahami-komunikasi-pemasaran.html
Link :