NETTI NATARIDA MARPAUNG

WELLCOME TO MY BLOG..

I'M A DREAMER, AND I WANNA MAKE MY DREAMS COME TRUE.

Jumat, 15 November 2013

PERILAKU KONSUMEN. BAB. VI


PERSEPSI KONSUMEN


Pengertian Persepsi

Persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan memaknakan kesan-kesan indera untuk dapat memberikan arti terhadap lingkungannya. Apa yang seseorang persepsikan terhadap sesuatu dapat berbeda dengan kenyataan dengan kenyataan yang objektif.

Secara etimologi persepsi berasal dari bahasa latin perceptio yang berarti menerima atau mengambil. Persepsi adalah suatu proses dengan mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir, dan diinterpretasi menjadi informasi yang bermakna.

Menurut Stephen P. Robbins (1998), persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan pemaknaan terhadap kesan-kesan sensori untuk memberi arti pada lingkungannya. Menurut Fred Luthans (1992) mengatakan proses persepsi dapat didefinisikan sebagai interaksi yang rumit dalam penyeleksian, pengorganisasian, dan penafsiran stimulus. Sedangkan menurut Milton (1981) mengatakan persepsi adalah proses seleksi, organisasi dan interpretasi stimulus yang berasal dari lingkungan.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses dengan mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir, dan diinterpretasi menjadi informasi yang bermakna.


Persepsi Konsumen

Persepsi konsumen adalah proses dimana seseorang mengorganisir dan mengartikan kesan dari panca indera dalam tujuan untuk memberi arti dalam lingkungan mereka (Robbins, 1998) . persepsi konsumen ini sangat penting dipelajari karena perilaku konsumen karena perilaku konsumen didasarkan oleh persepsi mereka tentang apa itu kenyataan dan bukan kenyataan itu sendiri. Menurut shiffman dan kanuk (1997)  persepsi akan sesuatu berasal dari interaksi antara dua jenis faktor :

1. Faktor stimulus, yaitu karakteristik secara fisik seperti ukuran, berat, warna atau bentuk. Tampilan suatu produk baik kemasan maupun karakteristik akan mampu menciptakan suatu rangsangan pada indra manusian, sehingga mampu menciptakan sesuatu persepsi mengenai produk yang dilihatnya.

2. Faktor individu, yang termasuk proses didalamnya bukan hanya pada panca indra akan tetapi juga pada proses pengalaman yang serupa dan dorongan utama serta harapan dari individu itu sendiri.

Dalam persepsi seseorang juga melalui proses seleksi. Seleksi adalah proses seseorang memilih dan menentukan marketing stimuli karena tiap individu adalah unik dalam kebutuhan, keinginan dan pengalaman, sikap dan karakter pribadi masing-masing orang. Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) dalam seleksi ada proses yang disebut selective perception concept. Adapun selective perception concept, yaitu

1. Selective Exposure
Konsumen secara efektif mencari pesan menemukan kesenangan atau simpati mereka secara aktif menghindari kesakitan atau ancaman disisi lainnya. Mereka secara efektif membuka diri mereka kepada iklan-ikaln yang menentramkan hati mereka mengenai kebijaksanaan tentang kepuasaan pembeliannya.

2. Selective Attention
Konsumen mengadakan transaksi pemilihan yang bagus dengan tujuan perhatian mereka berikan pada rangsangan komersial. Mereka mempunyai kesadaran tinggi terhadap rangsangan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Jadi konsumen mungkin untuk mengingat iklan untuk prodek yang dapat memuaskan kebutuhan mereka dan mengabaikan yang tidak mereka butuhkan.

3. Perceptual Defense
Konsumen secara bawah sadar menyaring rangsangan yang mereka temukan ancaman psikological, meskipun telah terdapat pembukaan. Jadi ancaman atau sebaliknya rangsangan yang merusak mungkin lebih sedikit diterima secara sadar daripada rangsangan netral pada level pembukaan yang sama.

4. Perceptual Blocking
Konsumen melindungi diri mereka dari rangsangan-rangsangan yang mereka anggap negatif dan mempunyai pengaruh buruk bagi diri mereka.

                                                                                        
Stimuli pemasaran dan persepsi konsumen

a.      Stimuli pemasaran adalah setiap komunikasi / stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk & komponennya (kemasan, isi, ciri fisik) adalah stimuli utama. Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah stimuli tambahan yang mempresentasikan produk (kata-kata, gambar, & simbol) atau melalui stimuli lain seperti harga, tempat penjualan & sales.

b.      Stimuli lingkungan adalah stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi keadaan lingkungan. Faktor kunci yang menentukan persepsi konsumen :
·        Karakteristik stimulus yang mempengaruhi persepsi : elemen indera & struktural.
·        Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam suara, cahaya, bau dan stimuli lainnya.

Karakteristik stimulus yang mempengaruhi persepsi
a. Sensory mempengaruhi bagaimana suatu produk dirasakan, meliputi faktor : warna, bau, rasa.
b. Faktor struktural meliputi ukuran iklan, posisi penempatan iklan, warna dan kontras.

Karakteristik konsumen yang mempengaruhi persepsi  
Membedakan stimulus : apakah konsumen bisa merasakan perbedaan antara dua atau lebih stimuli. Apakah konsumen merasakan perbedaan merk berdasarkan rasa, perbaan, harga & bentuk kemasan produk ? Kenyataannya byk konsumen yg bs membedakan merk produk berdasarkan rasa, tp ada jg yg tidak bisa. Shg pemasar sering menggunakan iklan agar konsumen mampu membedakan merk.


Proses persepsi

Prose terjadinya persepsi meliputi :

1) Proses Fisis
Dimana objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera.

2) Proses Fisiologis
Stimulus yang diterima alat indera kemudian dilanjutkan oleh saraf sensoris ke otak.

3) Proses Psikologis
Terjadi proses pengolahan otak, sehingga individu menyadari tentang apa yang ia terima dengan alat indera sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterima. 

Implikasi pemasaran dari inferensi perseptual
• Konsumen cenderung membentuk citra terhadap merek, toko, dan perusahaan didasarkan pada inferensi mereka yg diperoleh dr stimuli pemasaran & lingkungan.
• Citra : total persepsi trhdp suatu objek, yg dibentuk dgn memproses informasi dr berbagai sumber setiap waktu.
• Pemasar harus secara konstan mencoba mempengaruhi citra konsumen.


Semiotis

Semiotis/Semiotik (semiotics) berasal dari bahasa Yunani “semeion” yang berarti tanda atau sign. Tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu menggantikan suatu yang lain (stand for something else) yang dapat dipikirkan atau dibayangkan (Broadbent, 1980). Semiotik adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda atau teori tentang pemberian tanda.
Charles S.Peirce, penemu modern semiotics, mendefinisikan semiosis sebagai hubungan antara tanda, objek, dan makna.
· Orang yang menginterpretasikan tanda disebut interpreter.
· Gambaran objek yang dibentuk interpreter dari sebuah tanda disebut interpretant.
· Contoh: kata mobil sebagai tanda, seseorang yang memberi makna sebagai interpreter dan bayangan alat transportasi beroda empat sebagai interpretant.
Semiotis (tanda) merupakan stimuli yang bertujuan untuk mendapatkan kesiapan dalam memberikan respon. Semiotis biasa digunakan dalam sebuah iklan dimana simbol/tandanya dapat menggambarkan identitas/ciri khas suatu produk sehingga dapat menimbulkan persepsi konsumen terhadap produk tersebut.


Inferensi perseptual

Inferensi perseptual merupakan sebuah proses membaca persepsiyang dimulai dari melihat dan mendengar sehingga produsen dapat mengetahui apa yang menjadi persepsi konsumen dan dapat memotivasinya untuk membeli suatu produk. 



SUMBER :
http://vaniariyanti.blogspot.com/2012/05/persepsi-konsumen-pengertian-persepsi.html
http://www.slideshare.net/dwie_radet/persepsi-konsumen
http://communicationista.wordpress.com/2009/07/03/semiotics/

                                       
Link:







Tidak ada komentar:

Posting Komentar