PEMBELAJARAN
KONSUMEN
Pengertian pembelajaran konsumen
Pembelajaran konsumen adalah suatu perubahan dalam
perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman masa lalunya.. Konsumen
akan menyesuaikan perilakunya dengan pengalamannya di masa lalu.
Ada beberapa elemen dasar dalam pembelajaran :
1. Motivasi
2. Isyarat (tanda-tanda)
3. Respon
4. Penguatan (Reinforcement)
Teori pembelajaran
Terdapat dua aliran pemikiran atas proses
pembelajaran konsumen:
1. Aliran behaviorist yang memandang perubahan
respon konsumen merupakan hasil dari pemaparan rangsangan (stimuli exposure).
Dua tipe yang termasuk di dalamnya adalah classical conditioning dan
instrumental conditioning.
2. Aliran kognitif, yang memandang pembelajaran
sebagai penyelesaian masalah. Fokus perhatiannya adalah perubahan dalam
psikological set konsumen (persepsi, sikap, gaya hidup, dan lain-lain) sebagai
hasil dari pembelajaran.
Relevansi pengaruh perilaku dan cognitive learning
pada pemasaran
Pada perspektif kognitif, konsumen berperilaku untuk
menyelesaikan berbagai masalahnya. Timbulmnya kebutuhan dan keinginan,
dipandang sebagai masalah yang harus diselesaikan. Perilaku yang ditampilkan
merupakan proses penyelesaian masalah.
Cognitive learning menekankan pada proses berpikir dalam pembelajaran konsumen, sementara itu classical conditioning menekankan pada hasil yang didasarkan pada asosiasi stimulus.
Relevansi Pengaruh Perilaku dan Cognitive Learning pada Pemasaran
Pendekatan perilaku mungkin akan sangat cocok untuk kondisi yang aktivitas kognitifnya (pengenalan masalah, pencarian informasi yang ekstensif, evaluasi alternatif, mengambil keputusan dan mengevaluais keputusan pembelian) adalah minimal. Pendekatan perilaku akan cocok untuk konsumen yang tidak begitu terlibat dalam pembelian produk. Mungkin mereka akan merasa membuang-buang waktu untuk mencari infomasi yang berhubungan dengan pembelian pasta gigi, sabun mandi, dan lain-lain.
Teori pembelajaran kognitif lebih relevan untuk produk yang penting dan memerlukan keterlibatan tinggi.
Cognitive learning menekankan pada proses berpikir dalam pembelajaran konsumen, sementara itu classical conditioning menekankan pada hasil yang didasarkan pada asosiasi stimulus.
Relevansi Pengaruh Perilaku dan Cognitive Learning pada Pemasaran
Pendekatan perilaku mungkin akan sangat cocok untuk kondisi yang aktivitas kognitifnya (pengenalan masalah, pencarian informasi yang ekstensif, evaluasi alternatif, mengambil keputusan dan mengevaluais keputusan pembelian) adalah minimal. Pendekatan perilaku akan cocok untuk konsumen yang tidak begitu terlibat dalam pembelian produk. Mungkin mereka akan merasa membuang-buang waktu untuk mencari infomasi yang berhubungan dengan pembelian pasta gigi, sabun mandi, dan lain-lain.
Teori pembelajaran kognitif lebih relevan untuk produk yang penting dan memerlukan keterlibatan tinggi.
Loyalitas konsumen
Menurut Tjiptono (2000 : 110) loyalitas konsumen adalah
komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat
yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang. Dari pengertian ini dapat
diartikan bahwa kesetiaan terhadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari
kepuasan dan keluhan. Sedangkan kepuasan pelanggan tersebut hadir dari seberapa
besar kinerja perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut dengan
meminimalkan keluhan sehingga diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan
oleh konsumen.
Loyalitas pelanggan sangat penting artinya bagi
perusahaan yang menjaga kelangsungan usahanya maupun kelangsungan kegiatan
usahanya. Pelanggan yang setia adalah mereka yang sangat puas dengan produk dan
pelayanan tertentu, sehingga mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya
kepada siapapun yang mereka kenal. Selanjutnya pada tahap berikutnya pelanggan
yang loyal tersebut akan memperluas “kesetiaan” mereka pada produk-produk lain
buatan produsen yang sama. Dan pada akhirnya mereka adalah konsumen yang setia
pada produsen atau perusahaan tertentu untuk selamanya. Philip Kotler (2001)
menyatakan bahwa loyalitas tinggi adalah pelanggan yang melakukan pembelian
dengan prosentasi makin meningkat pada perusahaan tertentu daripada perusahaan lain.
Dalam upaya untuk mempertahankan pelanggan harus
mendapatkan prioritas yang lebih besar dibandingkan untuk mendapatkan pelanggan
baru. Oleh karena itu, loyalitas pelanggan berdasarkan kepuasan murni dan
terus-menerus merupakan salah satu aset terbesar yang mungkin didapat oleh
perusahaan.
Pembelajaran vicarious
Pembelajaran Vicarious (Pencontohan) menyangkut
pembelajaran melalui observasi, yang memadukan aspek – aspek dari teori
pembelajaran kognitif dan perilaku. Pembelajaran Vicarious merujuk pada suatu
proses yang berusaha mengubah perilaku dengan meminta individu mengamati
tindakan orang lain
SUMBER :
http://andre-silvan.blogspot.com/2010/11/pembelajaran-konsumen.html
http://violarif.blogspot.com/2010_11_01_archive.html
http://skripsi-manajemen.blogspot.com/2011/03/pengertian-loyalitas-konsumen.html
http://indahjauhari.blogspot.com/2011/01/proses-psikologis.html
Link:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar