NETTI NATARIDA MARPAUNG

WELLCOME TO MY BLOG..

I'M A DREAMER, AND I WANNA MAKE MY DREAMS COME TRUE.

Senin, 18 November 2013

== OTOBIOGRAFI SINGKAT SAYA ==


Saya dilahirkan dan dibabtis dengan nama NETTI NATARIDA MARPAUNG, dan berulang tahun setiap tanggal 2 Mei. Saya adalah anak ke-4 dari 8 bersaudara, diantaranya 7 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Lazimnya dalam keluarga orang Batak sangat diharapkan kehadiran anak laki-laki, karena laki-laki merupakan penerus marga atau trah dari keluarga tersebut. Mungkin karena hal tersebutlah sehingga jumlah saudara saya banyak, sebab dari anak pertama hingga anak ke-6, kami perempuan semuanya, anak ke-7 laki-laki dan anak ke-8 perempuan lagi.

Ketika berusia 6 tahun saya didaftarkan orang tua di Sekolah Dasar. Walaupun saya tidak mengenyam pendidikan di Taman Kanak-kanak tetapi  saya tidak kalah bersaing dengan teman-teman yang lain. Terbukti saat penerimaan raport, saya berhasil meraih juara 1 kelas, dan begitu selanjutnya hingga saya lulus Sekolah Dasar.

Setelah lulus Sekolah Dasar saya melanjutkan pendidikan di bangku SMP. Manimbang soal mutu sekolah, saya lebih memilih sekolah di sebuah SMP yang lumayan jauh dari rumah dari pada memilih sekolah di SMP yang ada di daerah saya, dan mengharuskan saya nge-kost di dekat sekolahan. Di usia saya yang masih 12 tahun saat itu, saya sudah harus tinggal terpisah dari keluarga dan belajar hidup mandiri. Sejak saat itu hingga sekarang saya terbiasa hidup jauh dari orang tua dan hal tersebut mengajarkan saya lebih dewasa dan mandiri.

Pertama kali menerima raport di bangku SMP saya sempat syok dengan nilai yang menurut saya lumayan jelek, yang biasanya di Sekolah Dasar saya selalu meraih rangking pertama namun di SMP saya hanya mampu masuk 10 besar. Hmm…mungkin karena pengaruh adaptasi lingkungan atau bisa juga karena siswa-siswanya sudah lebih meluas berasal dari berbagai daerah, sehingga membuat saya sedikit down, namun setelah terbiasa dengan lingkungan yang baru dan lebih giat belajar di semester berikutnya saya mampu meraih posisi di 3 besar. Saya lulus dari bangku SMP dengan nilai yang cukup memuaskan dan waktu itu pihak sekolah mengusulkan saya dan beberapa teman yang nilainya cukup bagus untuk dicalonkan menjadi siswa di sebuah SMA unggulan yang memiliki akreditasi plus, yang mana semua siswa yang diterima di SMA tersebut harus melalui berbagai test yang sangat ketat. Penyesalan pertama saya saat itu adalah saya tidak mengikuti serangkaian test masuk sekolah unggulan tersebut dikarenakan biaya-biaya transportasi dan lainnya yang menurut saya  besar dan tidak ingin membebani orang tua sehingga saya tidak memberitahukan hal tersebut kepada orang tua saya.

Karena begitu banyaknya tanggungan orang tua saya, dimana kami semua anak-anaknya masih berada di usia sekolah, orang tua saya menyarankan supaya saya menganggur dulu setahun, tahun depan dilanjutkan kembali, kata orang tua saya. Jujur saja saya menolak saran orang tua saya itu, saya tidak mau mengganggur dan harus melanjut ke jenjang SMA. Dengan modal nekat saya pergi ke rumah Bapak tua saya, abang dari bapak saya, dan mengutarakan niat saya yang ingin melanjutkan sekolah dan memohon agar bapak tua saya mau membantu sementara biaya sekolah saya. Syukurlah saat itu bapak tua saya mau membantu, dan akhirnya saya didaftarkan masuk ke sebuah SMK swasta di daerah yang jauh dari kampung orang tua saya. Lagi-lagi saya harus tinggal kost di daerah tersebut dan kembali harus bisa mandiri.

Tiga tahun berjalan akhirnya saya bisa menyelesaikan pendidikan SMK saya dengan hasil yang memuaskan. Saya berhasil meraih nilai tertinggi di sekolah. Juga dengan modal nekat, saya mencoba mengikuti ujian test masuk perguruan tinggi negeri. Namun karena saya hanya bermodal memahami materi SMK saja, sementara materi yang diujikan rata-rata materi dari SMA, akhirnya saya gagal masuk perguruan tinggi negeri, dan cita-cita untuk kuliah pun harus saya redam dalam hati saja mengingat kemampuan orang tua saya yang tidak memadai untuk menyekolahkan saya sampai jenjang perguruan tinggi.

Satu tahun menganggur setelah saya lulus SMK saya berniat merantau saja, mengadu nasib di daerah yang sudah berbeda propinsi dengan kampung halaman saya. Tidak lama kemudian saya sudah mendapatkan pekerjaan dan tahun berikutnya saya pindah, merantau di daerah yang berbeda lagi, hingga pada tahun 2009 saya datang ke Jakarta dan mencoba mengadu nasib di daerah metropolitan ini. Susah-senang, pahit-getirnya kehidupan Jakarta sudah saya alami tanpa bergantung pada keluarga. Walaupun sudah beberapa tahun saya lulus SMK, namun niat dan cita-cita saya untuk kuliah tidaklah surut begitu saja. Pada tahun 2011 saya mendaftarkan diri untuk masuk perguruan tinggi yaitu Universitas Gunadarma. Saya bekerja sambil kuliah dan sebisa mungkin membagi waktu antara jam kerja saya dan jam kuliah. Puji syukur, walaupun waktu saya sangat sedikit untuk bisa belajar di rumah, namun nilai IPK saya pada semester pertama lumayan bagus, 3,73. Namun pada semester berikutnya nilai saya turun hingga semester 4 yang lalu nilai IPK saya menjadi 3,59.

Rezeki dan garis kehidupan siapa yang tahu, awal tahun 2013 saya menikah. Saya hanya yakin jika saya mau berusaha keras, saya pasti bisa membagi waktu antara kuliah dan mengurus rumah tangga. Kebetulan suami saya masih mengizinkan saya untuk kuliah namun untuk bekerja tidak lagi. Saya hamil dan pada tanggal 8-10-2013 saya melahirkan putera pertama saya yang diberi nama CHADRICK OSAZE MANALU, yang berarti Petarung yang tangguh dan diberkati Tuhan. Walaupun saya harus menjalani operasi Caesar untuk melahirkan anak saya, namun rasa bahagia memiliki seorang putera mampu mengalahkan segalanya. Dengan berbagai pertimbangan, saya tidak mengambil cuti semester karena saat saya melahirkan tidak berketepatan di saat-saat ujian semester. Pun semester 5 adalah semester penentuan untuk jalur skripsi atau compre. Saya ingin menyelesaikan kuliah saya di jalur skripsi tepat waktu, ingin lulus bersama-sama dengan sahabat-sahabat saya yang begitu baik hati pada saya, diantaranya Dewi, Pipit, Kimy, Nui, Wanto, Neng, Marta, dan lainnya yang tidak saya sebut satu persatu. Mereka-mereka inilah sahabat yang membantu saya dalam perkuliahan, juga pada saat saya absen tidak masuk kuliah pasca melahirkan, mereka bersedia membantu saya dalam tugas-tugas kuliah dan catatan-catatan kuliah yang tertinggal.

Memiliki dan mengurus anak bayi yang masih kecil, mengurus rumah tangga dan kuliah bukanlah aktivitas yang gampang untuk dijalani. Berbagai tantangan datang silih berganti diantaranya banyak pihak dari keluarga yang menyarankan saya supaya berhenti kuliah, perempuan tugasnya adalah mengurus anak, di rumah, begitu kata keluarga. Saya tidak ingin membantah mereka, saya diamkan saja, namun dalam hati saya bertekad, saya akan buktikan pada semua bahwa saya bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu tanpa mengabaikan anak. Tuhan telah menganugerahi akal dan pikiran kepada kita, maka kita harus bisa pergunakan itu untuk mampu melakukan yang terbaik untuk sebuah cita-cita, anak dan  keluarga.

Satu hal yang selalu menjadi motivasi dalam hidupku, BERUSAHALAH...LAKUKAN BAGIANMU, LALU TUHAN AKAN MELAKUKAN BAGIAN YANG KAMU TIDAK MAMPU LAKUKAN.

Demikianlah otobiografi singkat saya, di lain waktu saya masih punya niat untuk menuliskan otobiografi saya selengkapnya.


Bekasi, 11-18-13


Tidak ada komentar:

Posting Komentar