MOTIVASI DAN KETERLIBATAN
1. Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas,
arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya, atau pengertian
lainnya motivasi adalah suatu sugesti atau dorongan yang muncul karena
diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri, dorongan
tersebut bermaksud agar orang tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang
sebelumnya. Motivasi juga bisa diartikan sebagai sebuah alasan yang mendasari
sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.
Perilaku yang termotivasi diprakarsai oleh
pengaktifan kebutuhan (pengenalan kebutuhan). Kebutuhan atau motif diaktifkan
ketika ada ketidakcocokan yang memadai antara keadaan aktual dan keadaan yang
diinginkan atau disukai. Karena ketidakcocokan ini meningkat, hasilnya adalah
pengaktifan suatu kondisi kegairahan yang diacu sebagai dorongan (drive).
Semakin kuat dorongan tersebut, semakin besar urgensi respons yang dirasakan.
Sepanjang waktu pola perilaku tertentu diakui lebih
efektif daripada pola yang lain untuk pemenuhan kebutuhan, dan ini menjadi
berfungsi sebagai insentif. Insentif adalah ganjaran yang diantisipasikan dari
jalannya tindakan yang memberi potensi pemenuhan kebutuhan.
Dengan demikian, jika seseorang mempunyai motivasi
yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku
menguasai obyek tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan
mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran
adalah kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk/merek yang
ditawarkan pemasar atau tidak.
Berikut inilah beberapa Pengertian Motivasi:
a) Menurut Wells dan Prensky (1996)
Motivasi sebagai titik awal dari semua perilaku
konsumen, yang merupakan proses dari seseorang untuk mewujudkan kebutuhannya
serta memulai melakukan kegiatan untuk memperoleh kepuasan.
b) Schiffman dan Kanuk (1994)
Menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan
dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Kekuatan
dorongan tersebut dihasilkan dari suatu tekanan yang diakibatkan oleh belum
atau tidak terpenuhinya kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kemudian
bersama-sama dengan proses kognitif (berfikir) dan pengetahuan yang sebelumnya
didapat, maka dorongan akan menimbulkan perilaku untuk mencapai tujuan atau
pemenuhan kebutuhan.
2. Dinamika
Proses Motivasi
Proses motivasi :
a) Tujuan
Perusahaan harus menentukan terlebih dahulu tujuan
yang ingin dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah tujuan tersebut.
b) Mengetahui Kepentingan
Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen
tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata.
c) Komunikasi Efektif
Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen
agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa
mereka dapatkan.
d) Integrasi Tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan
perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk
mencari laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu
penting adanya penyesuaian motivasi.
e) Fasilitas
Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah
mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Kebutuhan yang diaktifkan akhirnya menjadi
diekspresikan dalam perilaku dan pembelian dan konsumsi dalam bentuk dua jenis
manfaat yang diharapkan, yaitu:
a) Manfaat Utilitarian
Merupakan atribut produk fungsional yang objektif.
b) Manfaat Hedoik
Mencakup respons emosional, kesenangan panca indera,
mimpi, dan pertimbangan estetis (Hirschman & Holbrook, 1982). Kriteria yang
digunakan sewaktu mempertimbangkan manfaat hedonik bersifat subjektif dan
simbolik, berpusat pada pengertian akan produk atau jasa demi pengertian itu
sendiri terlepas dari pertimbangan yang lebih objektif.
Kedua manfaat menjadi diekspresikan sebagai kriteria
evaluatif yang digunakan di dalam proses pertimbangan dan penyeleksian
alternatif terbaik.
3. Tujuan
Motivasi Konsumen
a) Meningkatkan kepuasan
b) Mempertahankan loyalitas
c) Efisiensi
d) Efektivitas
e) Menciptakan suatu hubungan
yang harmonis antara produsen dengan konsumen
4. Asas
Motivasi
Asas motivasi haruslah dapat meningkatkan
produktivitas pembelian dan memberikan kepuasan kepada konsumen. Berikut ini
merupakan asas motivasi, yaitu:
a) Asas mengikutsertakan
b) Asas komunikasi
c) Asas pengakuan
d) Asas wewenang yang
didelegasikan
e) Asas perhatian timbal
balik
5. Kebutuhan
dan Tujuan dalam Konteks Perilaku Konsumen
Motivasi konsumen yang dilakukan oleh produsen
sangat erat sekali berhubungan dengan kepuasan konsumen. Untuk itu perusahaan selalu
berusaha untuk membangun kepuasan konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan
dalam konteks perilaku konsumen mempunyai peranan penting karena motivasi
timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin
dicapai.kebutuhan menunjukkan kekurangan yang dialami seseorang pada suatu
waktu tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku.
Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan itu muncul, maka individu lebih peka
terhadap usaha motivasi para konsumen.
6. Klasifikasi
Motif
Banyak sekali klasifikasi motif, sesuai dengan
sesuatu yang mendasarinya. Klasifikasi yang banyak dikenal antara lain:
a) Motif Primer dan Motif Sekunder
Motif Primer sangat bergantung pada keadaan
fisio-kemis dalam tubuh organic seseorang, sedangkan Motif Sekunder adalah
semua motif yang tidak berlangsung dalam tubuh manusia.
b) Motif Instrinsik dan Motif
Ekstrinsik
Motif Instrinsik adalah motif yang timbul dari dalam
dan Motif Ekstrinsik ditimbulkan dari luar.
c) Motif Tunggal dan Motif
Bergabung
Motif Tunggal dan Motif Bergabung adalah klasifikasi
motif berdasarkan banyaknya.
d) Motif Mendekat dan Motif Menjauh
Motif Mendekat dan Motif Menjauh adalah klasifikasi
motif berdasarkan pada reaksi organisme terhadap rangsangan yang dating.
e) Motif Sadar dan Motif Tak Sadar
Motif Sadar dan Motif Tak Sadar didasarkan pada
taraf kesadaran manusia pada motif yang melatarbelakangi tingkah lakunya.
f) Motif Biogenetis,
Sosiogenetis dan Teogenetis
Didasarkan pada asalnya, Motif Biogenetis adalah
motif yang berasal dari kebutuhan organisme. Motif Sosiogenetis adalah motif
yang dipelajari dan berasal dari lingkungannya. Dan Motif Teogenetis adalah
yang berasal dari interaksi manusia dengan Tuhan.
7. Metode
dan Bentuk Pemberian Motivasi
Metode atau cara yang digunakan perusahaan dalam
pemberian motivasi terdiri atas :
a) Metode Langsung (Direct
Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi yang diberikan
secara langsung kepada setiap konsumen untuk memenuhi kebutuhan serta
kepuasannya.
b) Metode Tidak langsung (Indirect Motivation)
Metode tidak langsung adalah motivasi yang diberikan
hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah
konsumen untuk melakukan pembelian.
Sedangkan bentuk motivasi yang diberikan oleh
perusahaan dapat dalam bentuk insentif positif maupun insentif negatif :
a) Motivasi Positif
Didalam motivasi positif produsen tidak saja memberikan dalam
bentuk sejumlah uang tapi bisa juga memotivasi dengan memberikan diskon,
hadiah, dan pelayanan yang optimum yang ditunjukan pada diferensiasi dan
positioning yang dilakukan kepada mereka yang melakukan pembelian dan yang akan
melakukan pembelian.
b) Motivasi Negatif
Di dalam motivasi negatif produsen memotivasi
konsumen dengan standar pembelian maka mereka akan mendapatkan ganjaran. Dengan
motivasi negative ini semangat konsumen dalam jangka waktu pendek
akan meningkat untuk melaksanakan pembelian karena mempunyai kepentingan
terhadap kebutuhan tersebut.
8. Hierarki
Kebutuhan Maslow
a) The Physiological Needs
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling
mendasar dan sangat penting untuk bertahan hidup. Maslow percaya bahwa
kebutuhan fisiologis sangat penting dan naluriah di dalam hierarki kebutuhan
karena kebutuhan yang lain menjadi sekunder sampai kebutuhan ini terpenuhi.
Kebutuhan ini dinamakan juga basic needs yang jika tidak terpenuhi
dalam keadaan yang sangat ekstrim maka manusia yang bersangkutan kehilangan
kendali atas perilakunya sendiri karena seluruh kapasitas manusia tersebut
dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya itu.
b) The Safety and Security Needs
Ketika kebutuhan fisiologis telah terpenuhi maka
akan muncul kebutuhan akan keamanan. Diantaranya; physical security (aman
dari kejahatan dan agresi), security of employment(keselamatan kerja), security
of revenues and resources (keamanan sumber daya), moral and
physiological security (keamanan fisiologis), familial security (keamanan
keluarga), security of health (keamanan kesehatan), dan security
of personal property against crime (keamanan kekayaan pribadi dari
kejahatan).
c) The Love and Belonging Needs
Manusia biasanya membutuhkan rasa dimiliki dan
diterima, apakah datang dari kelompok sosial yang luas atau koneksi sosial yang
kecil. Mereka membutuhkan untuk mencintai dan dicintai oleh yang lainnya. Tidak
terpenuhinya kebutuhan ini maka orang akan menjadi rentan merasa sendirian,
gelisah, dan depresi. Kekurangan rasa cinta dan dimiliki juga berhubungan
dengan penyakit fisik seperti penyakit hati.
d) The Esteem Needs
Menurut Maslow, semua manusia membutuhkan
penghargaan, menghargai diri sendiri, dan juga menghargai orang lain. Orang
perlu melibatkan diri untuk mendapatkan pengakuan dan mempunyai kegiatan atau
kontribusi kepada orang lain dan juga nilai diri, baik di dalam pekerjaan
ataupun hobi.
e) Self Actualization Needs
Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah manusia
untuk memanfaatkan kemampuan mereka yang unik dan berusaha menjadi yang
terbaik. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai berikut:Self
Actualization is the intrinsic growth of what is already in the organism, or
more accurately, of what the organism is. (Psychological Review, 1949)
9. Teori – Teori Kebutuhan
a. Kebutuhan Dasar Menurut Gardner Murphy
- Kebutuhan
dasar yang berkaitan bagian-bagian penting tubuh misalnya kebutuhan untuk
makan, minum, udara, dan sejenisnya.
- Kebutuhan
akan kegiatan, meliputi kebutuhan untuk tetap bergerak.
- Kebutuhan
sensorik yang meliputi kebutuhan untuk warna, suara, ritme, kebutuhan yang
berorientasi terhadap lingkungan dan sejenisnya.
- Kebutuhan untuk
menolak sesuatu yang tidak mengenakkan, seperti rasa sakit, ancaman, ketakutan,
dan sejeninya.
b. Kebutuhan Dasar Menurut Erich Fromm.
- Keterhubungan
versus narcissisme.
- Transenden-creativitas
versus penghancuran.
- Kekeluargaan
versus non kekelargaan.
- Rasa
identitas-individualitas versus konformitas kelompok.
- Kebutuhan
pengabdian rasional versus irrasional
c. Kebutuhan Dasar Menurut Knowles.
- Kebutuhan
Fisik
Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling mudah
dilihat. Dalam hubungan dengan pendidikan, maka kebutuhan itu meliputi kebutuhan
untuk melihat, mendengar, beristirahat.
- Kebutuhan
Bertumbuh
Menurut para ahli psikologi dan psikiatri kebutuhan
untuk pertumbuhan dan berkembang merupakan kebutuhan yang paling dasar dan
universal. Hal ini terlihat pada anak-anak adanya dorongan untuk belajar
berbicara, merangkak, berjalan dan tumbuh dengan berbagai cara.
- Kebutuhan akan
Keselamatan
Kebutuhan akan keselamatan mencakup keselamatan
fisik dan psikologik seperti perlindungan atas ancaman harga diri.
- Kebutuhan
akan Pengalaman Baru
Sementara manusia mencari keselamatan, mereka juga
menciptakan ketegangan dalam bentuk petualangan yang mengasyikkan dan penuh
risiko.
- Kebutuhan
untuk Dikasihi
Semua orang ingin disukai, meskipun cara yang
ditempuh untuk mencapainya kadang-kadang menunjukkan dorongan yang
bertentangan.
- Kebutuhan untuk
Dikenal
Setiap manusia merasa perlu untuk dihargai, dipuji
dan dihormati oleh orang lain.
d. Kebutuhan Menurut Henry Murray.
- Primary
needs
Yang didasarkan kebutuhan
biologis : makanan, air, udara, penghindaran rasa sakit dll.
- Secondary needs
Yang dasarnya bisa
didasarkan oleh kebutuhan biologis maupun perilaku yang diwarisi dalam
lingkungan psikologis orang tersebut, yaitu:
· pencapaian,
pengakuan, dan kemahiran.
· dominansi,
agresi, dan otonomi.
· relasi
dan penolakan.
· pengasuhan,
permainan, rasa ingin tahu.
e. Teori Kebutuhan Menurut David McClelland.
- Need
for achievement
Yaitu kebutuhan untuk berprestasi yangmerupakan
refleksi dari dorongan akan tanggungjawab untuk pemecahan masalah. Seorang
yang kebutuhan berprestasinya tinggicenderung untuk berani mengambil resiko.
Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan
lebih baik daripada sebelumnya,selalu berkeinginan mencapai prestasi yang
lebih tinggi.
- Need for
affiliation
Yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang
merupakandorongan untuk berinteraksi dengan orang lain,berada bersama
oranglain,tidak mau melakukan sesuatu yangmerugikan orang lain.
- Need for power, yaitu kebutuhan akan kekuasaan yang merupakanrefleksi dari dorongan untuk mencapai autoritas,untuk memilikipengaruh kepada orang lain.
- Need for power, yaitu kebutuhan akan kekuasaan yang merupakanrefleksi dari dorongan untuk mencapai autoritas,untuk memilikipengaruh kepada orang lain.
f. Teori X dan Teori Y - Douglas McGregor
Asumsi teori X menyatakan bahwa:
- Tidak
menyukai bekerja.
- Tidak menyukai kemauan dan ambisi
untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai diarahkan atau diperintah.
- Mempunyai
kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah organisasi.
- Hanya
membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.
- Harus
diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mncapai tujuan organisasi..
Sedangkan asumsi teori Y ini menyatakan bahwa:
- Manusia dapat mengawasi diri
sendiri, dan hal itu tidak bisa di hindari dalam rangka mencapai tujuan -
tujuan organisasi.
- Kemampuan untuk berkreativitas di
dalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi secara luas didistribusikan
kepada seluruh karyawan.
- Motivasi tidak saja berlaku pada
kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri tetapi juga pada
tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
- Orang-orang dapat mengendalikan diri
dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat.
10. Riset/Penelitian Motivasi
Riset motivasi didasarkan pada dasar pemikiran bahwa
konsumen tidak selalu menyadari sebab-sebab tindakan mereka, maka riset ini
berusaha menemukan berbagai perasaan sikap dan emosi yang mendasari pemakaian
produk, jasa, atau merek.
Teori psikoanalistis Sigmund Freud mengenai
kepribadian menjadi dasar bagi perkembangan riset motivasi. Riset motivasi
member orientasi dasar kepada para pemasok mengenai berbagai kategori produk
baru dan juga memungkinkan dilakukan perancangan berbagai studi pasar
kualitatif yang lebih tersusun.
11. Keterlibatan
Keterlibatan (relevansi yang disadari atau
kecocokan) adalah faktor penting dalam mengerti motivasi. Keterlibatan mengacu
pada tingkat relevansi yang disadari dalam tindakan pembelian dan konsumsi.
Bila keterlibatan tinggi, ada motivasi untuk memperolrh dan mengolah informasi
dan kemungkinan yang jauh lebih besar dari pemecahan masalah yang diperluas.
Terdapat dua jenis keterlibatan, yaitu :
a) Langgeng
Ada sepanjang waktu karena peningkatan konsep diri.
b) Situasional
Keterlibatan sementara yang distimulasikan oleh
resiko yang disadari, tekanan konformitas, atau pertimbangan lain.
12. Fokus Keterlibatan
Beberapa konsumen terlniat dengan kegiatan yang
berkaitan dengan pemasaran seperti mengumpulkan kupon diskon, belanja pakaian,
mencari harga terendah, atau tawar menawar dengan penjual. Adalah penting bahwa
pemasar dengan jelas mengidentifikasikan fokus keterlibatan konsumen. Pemasar
perlu mengetahui dengan cepat apa yang disebut sebagai relevan secara pribadi
oleh konsumen : produk / merek, objek, perilaku, kejadian, situasi, lingkungan,
atau beberapa bahkan semua hal diatas. Karena sebagian besar pemasar tertarik
dengan keterlibatan konsumen dengan produk dan merek.
13. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Keterlibatan
a) Relevansi – Pribadi Intrinsik
Mengacu pada pengetahuan arti akhir konsumen yang
disimpan dalam ingatan. Konsumen mendapatkan pengetahuan arti-akhir ini melalui
pengalaman masa lalu mereka terhadap suatu produk. Pada saat menggunakan suatu
produk, konsumen belajar bahwa cirri produk tertentu memilikii konsekuensi yang
dapat membantu mencapai tujuan dan nilai yang penting.
b) Relevansi Pribadi Situasional
Ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan social
yang ada disekitar kita yang dengan segera mengaktifkan konsekuensi dan nilai
penting, sehingga membuat produk dan merek yang terlihat secara pribadi dan
relevan.
Sumber Referensi:
www.wikipedia.com
http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/09/motivasi-konsumen.html
www.google.com
Link:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar