NETTI NATARIDA MARPAUNG

WELLCOME TO MY BLOG..

I'M A DREAMER, AND I WANNA MAKE MY DREAMS COME TRUE.

Senin, 24 Oktober 2011

BUAT ADIKKU YANG PALING GANTENG DI DUNIA



Si "ABANG"....
Itulah panggilan keluarga yang melekat padamu sejak kamu kecil. Padahal cuma 1 saja adik perempuan yang seharusnya memanggil "abang" sama kamu, tapi tetap saja 6 orang kakakmu memanggil kamu dengan panggilan  "si abang."

Itulah adat istiadat orang Batak abang, laki-laki tetap jadi kepala, penerus garis keturunan keluarga.

Abang...kamu tau tidak, betapa bahagianya bapak saat kamu lahir ke dunia ini 19 tahun yang lalu, kamu lahir saja mama harus menjalani operasi caesar, tapi semua kesulitan saat proses persalinan mu tiada artinya dengan kebahagiaan di hati bapak. Sudah sekian lama beliau mendambakan seorang anak laki-laki, dan kau sudah menghapus gundah yang ada dalam hatinya dengan kebahagiaan.

Anak laki-laki satu-satunya yang diminta dari Tuhan itulah yang menjadi dasar sehingga kamu diberi nama SAMUEL.

Tapi perhatian yang begitu besar dari keluarga mungkin yang membuat kamu sedikit manja, hmm..tapi bukan manja sih, lebih tepatnya keras kepala, kalau sudah ini ya harus ini, atau kalau sudah itu ya harus itu. Hayo jujur...kamu akui sendiri kan?

Penyakitmu yang paling besar adalah susah bangun pagi, itu makanya sejak dahulu saat  kamu masih duduk di bangku SD, kalau mau berangkat ke sekolah, kamu itu paling sering terlambat.
Kau tau tidak, kami sering marah-marah sama mama dan bapak bila tahu kau mangkir dari sekolah.

"Ma..Pak, marahin dong si abang itu kalau malas sekolah, jangan dimanjain, mau jadi apa dia kelak," selalu saya bilang itu sama mama dan bapak.

Memang kamu adalah anak laki-laki satu-satunya, tapi kami tidak ingin kau jadi lengah dengan predikat itu, kami ingin kau bisa menjadi anak yang mengerti akan kerasnya berjuang untuk hidup yang lebih baik. Kami ingin kau memahami betapa besarnya tanggung jawab yang dilimpahkan padamu sebagai seorang penerus keluarga, dan juga tanggung jawab atas ketujuh ito-ito mu.

Kau termasuk orang yang tidak bisa jauh dari orang tua, terbukti waktu kamu duduk di SMP, kamu sempat nge-kost tapi apa, balik-balik sekolah di kampung. Saat Sekolah Menengah Atas ku daftarkan  kau di sekolah yang ber-asrama, eh setiap minggu wajib pulang ke rumah.
Padahal sebenarnya kamu orang yang cerdas, tapi malas mu itu lho gak ketulungan, kalau sudah dibilang "malas" tiak bisa lagi itu diganggu gugat, tunggu beberapa menit kemudian agak dingin baru bisa disetting kembali.
Dan yang paling parah, sesudah kau kelas 3 STM ini, tiba-tiba saja kau mogok sekolah, padahal PKL mu sudah selesai, kau bilang alasanmu tidak masuk akal lagi yang bersekolah itu, shock kan semua orang kau buat? Mama saja sampai jatuh sakit gara-gara ulahmu? Aku marah besar waktu itu sama kamu, apalagi kakak Gokna sampai tidak bisa meredam kata-kata saking marah nya. Itu semua karena kami sangat sayang padamu, kami tak ingin kamu menyesal kelak gara-gara ulah kamu sendiri. Melihat anak-anaknya lulus sekolah itu adalah kebahagiaan semua orang tua abang, bagaimana cara kamu membuat mama dan bapak senang kalau kau tidak mau bersekolah lagi?

"Maunya aku gak usah tinggal di asrama lagi kak!" kau bilang gitu.
"Trus gimana kau mau ke sekolah, emang ada mobil mu, emang ada motor mu, mikir dong anak siapa kamu?"

Kau diam sajakan saat kubilang gitu, aku tau kau gak menuntut apa-apa, bahkan sebenarnya menurut pemikiranmu kau gak ingin menyusahkan siapa-siapa, tapi justru sebaliknya dengan tidak bersekolah-lah kau menyusahkan semua orang, termasuk membuat mama sakit.
Tidak mempan dengan cara keras menjinakkan kebuasan mu, akhirnya kucoba cari cara lembut, yah.. aku lupa kalau kekerasan akan hancur dengan kelembutan, dengan sedikit isak tangis berbicara denganmu lalu kubilang,

"Kalau kubelikan motormu bang, apa kau mau sekolah lagi? Aku hanya ingin membuat mama bahagia, dan kebahagiaan mama itu adalah kamu, kamu bisa lulus STM udah syukur itu, aku gak lagi maksain kamu kuliah kayak dulu lagi bang, dapatmu ijazah STM udah hebat itu." rayuku dulu dengan sedikit derai airmata. Yah..benar saja memang, sekeras-kerasnya hati lelaki kalau sudah lihat perempuan menangis pasti luluh hatinya.
"Iya, aku mau sekolah lagi." ucap mu.

Waktu itu aku harus berpikir cukup keras bagaimana caranya mendapatkan uang untuk DP motormu, padahal kau tau saat itu juga aku sedang menangani proyek pembangunan rumah kan? Kau tau abang, saat itu badan ku kurus banget, harus mikirin ini itu, tapi Tuhan selalu membantu ku, Dialah yang mencukupkan semua, sehingga kau bisa menikmati motor barumu itu ke sekolah. Dan perjanjian kita waktu itu jika kau sudah tamat STM nanti kau sendirilah yang berusaha membayar angsuran motor mu. Itulah salah satu motivasi ku sampai aku bersedia membelikan motor buat mu, agar kelak setelah kau lulus ada tanggung jawabmu sendiri terhadap biaya angsuran motor mu.

Namun setelah itu bukannya jadi serba mulus sekolahmu, kadang-kadang kau masih suka ngadat, tidak masuk sekolah karena terlambat bangun, akh..itu itu teruslah penyakitmu, kapan lah itu berubah.

Akhirnya tiba saatnya ujian akhir nasional kemarin, mama menyarankan kau ambil kost selama ujian, tidak baik pulang pergi perjalanan jauh naik motor saat ujian nasional ini, siapa tau terlambat dari rumah atau ban kempes diperjalanan bisa gagal ujian mu, saran mama waktu itu.
Seminggu waktu ujian nasional akhirnya tuntas sudah kamu selesaikan. Dalam hatiku, sampai juga akhirnya si "ganteng" kami ini ke ujian nasional nya.

Dan hari senin yang lalu, saat pengumuman hasil ujian, kau tau tidak kami semua asli jantungan, ditelepon tidak bisa nyambung, sampai-sampai harus menelepon tetangga karena saking penasaran mendengar kata-kata "lulus" mu itu.
Baru tadi siang bisa ditelepon, eh dengan santainya kamu bilang,

"Iya kak, aku lulus, kartu hp lagi kuganti kemarin,makanya gak bisa dihubungin,"

Busyeeeet..gak tau apa semua orang jantungan gara-gara kamu. Apa dan bagaimanakah hasil dari perjuangan keluarga pada mu selama ini.
Kau tau tidak abang, mendengar kata lulus mu itu bak terlepas dari beribu-ribu ton beban dari pundak ku, aku sangat bahagia. Ternyata perjuangan itu tidak sia-sia.


Mungkin kelak kau akan baca catatan ku ini, curahan hatiku yang sungkan diutarakan saat kita berbicara. Kuharap kau mengerti semua yang menjadi harapan dan tanggung jawab yang dilimpahkan padamu sebagai laki-laki satu-satunya penerus bapak.
Kami semua berharap kau tak akan mengecewakan kami. Dan kami semua yakin kau akan memahami tanggung jawabmu itu.
Selalu berserah diri pada Tuhan, itu yang terutama.


CamRa, 2011
Netti Natarida Marpaung.
NPM : 15211137


(Tulisan ini saya buat untuk tugas Ilmu Budaya Dasar dengan tema Manusia dan Cinta Kasih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar